Rabu 20 Jun 2018 18:16 WIB

Bangkai Paus Dibiarkan Membusuk di Aceh Timur

Bangkai paus tersebut sudah terdampar selama lima hari.

Bangkai paus sperma (ilustrasi)
Foto: ANTARAFOTO/Jojon
Bangkai paus sperma (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, IDI -- Bangkai paus sperma dengan bobot 13,5 ton yang ditemukan mati terdampar di pinggir pantai Desa Baroh Bugeng Bagok, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur, lima hari lalu, kini dibiarkan membusuk. "Selesai mengukur lebar dan panjang ikan, lalu petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, pulang. Padahal kami minta bangkai paus yang sudah mengeluarkan bau busuk itu segera dikuburkan agar tidak mengganggu lingkungan warga," kata Razali di lokasi bangkai poaus itu berada, Rabu (20/6).

Dikhawatirkan, jika bangkai paus itu tidak dikuburkan maka akan mengganggu aktivitas petani tambak dan mengancam kesehatan warga.  Oleh karenanya, diharapkan pemerintah melalui BKSDA Aceh segera menguburkan bangkai paus sperma itu.

"Jarak antara bangkai paus dengan tambak hanya 30 meter. Jika air laut pasang otomatis airnya akan masuk ke tambak dan akan menjadi wabah penyakit terhadap budidaya tambak seperti ikan dan udang," tambah Razali.

Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Timur, Indra Kusmera, SH, saat dikonfirmasi justru mendesak petugas BKSDA Aceh segera menguburkan bangkai paus sperma yang masih terdampar di pantai itu. "Sebelum paus sperma ini dikuburkan, sayogianya diambil sampel dari organnya untuk dilakukan uji laboratorium, sehingga hasilnya nanti akan diketahui publik penyebab kematian paus, apalagi di bagian punggung paus itu juga terlihat luka berukuran 1x1 meter yang kabarnya sudah ada sejak hari pertama terdampar," ujar Indra Kusmera.

Sebelumnya, tim BKSDA Aceh telah melakukan observasi terhadap bangkai paus sperma itu. Bahkan hasil pengukuran diketahui bobot paus sperma itu mencapai 13,5 ton. Usai melakukan pengukuran, tim balik kanan dan tidak mengisyaratkan segera dilakukan penguburan.

Pascaterdamparnya paus sperma di pesisir pantai Aceh Timur, warga dari berbagai pelosok berdatangan, mengunjungi dan melihat langsung bangkai paus sperma tersebut. Beberapa warga yang membawa senjata tajam juga ikut mencopot giginya dan membelah bagian tubuh paus untuk diambil dagingnya dengan alasan untuk dijadikan obat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement