REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kunjungan keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada masa Lebaran 2018 mencapai 3.417 orang. "Sejak kunjungan pada Lebaran 2018 dibuka mulai Jumat (15/6) hingga Ahad (17/6) jumlah pengunjung membeludak," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang Kadek Anton Budiharta di Cikarang, Selasa (19/6).
Selama tiga hari itu, Kadek Anton Budiharta mengatakan, mereka datang silih berganti mengunjungi anggota keluarga atau kerabat dekat yang menjadi warga binaan di lapas tersebut. Ia menyebutkan pada hari pertama Lebaran 2018, tercatat 631 pengunjung yang terdiri atas 167 pria, 222 wanita. Yang terbanyak justru anak-anak yakni 242 anak.
Pada hari kedua Lebaran, jumlahnya meningkat sebanyak 1.567 orang. Pengunjung ini terdiri atas 412 pria, 585 wanita, dan 570 anak-anak. Pada hari terakhir besukan Lebaran 2018 tercatat 1.219 pengunjung yang terdiri atas 315 pria, 445 wanita, dan 459 anak.
Dari total 3.417 orang, katanya lagi, mengunjungi 233 warga binaan pada hari pertama, 362 warga binaan pada hari kedua, dan 270 warga pada hari ketiga. "Totalnya ada 865 warga binaan yang dibesuk saat kunjungan Lebaran tahun ini," kata Kadek.
Pada hari Ahad (17/6), pihaknya menambah jam besuk dari hari besuk biasa, yakni mulai pukul 08.30 hingga 16.00 WIB. "Kalau kunjungan biasa mulai pukul 09.00 sampai 15.00 WIB atau bertambah 1,5 jam dari besukan pada hari normal," katanya.
Waktu besuk maksimal yang disiapkan petugas adalah 30 menit. Meski diakuinya ada sejumlah pembesuk melebihi batas waktu besuk yang telah ditetapkan tersebut. "Petugas lapas memberi kelonggaran waktu pembesuk pada hari Ahad, tentunya saat situasi lengang, kasih waktu ekstra," katanya.
Untuk meramaikan suasana, pihaknya menyediakan panggung hiburan musik serta tenda dan stan kuliner hasil kerajinan tangan dan suvenir dan tempat berfoto. Kadek berharap kunjungan lebaran ini menjadi momentum positif bagi warga binaannya, terutama tambahan motivasi warga atas perhatian dari anggota keluarga dan para kerabatnya. "Peran keluarga ini penting bagi warga binaan dalam memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, terutama saat kembali ke tengah masyarakat," katanya.