REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Senin sore dihentikan sementara akibat cuaca buruk.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II Sumatera Utara Sri Hardianto yang dihubungi di Medan, Senin malam, mengatakan, sejak mengetahui adanya kapal yang tenggelam, tim gabungan langsung melakukan pencarian dan penyelamatan.
Namun mulai pukul 19.00 WIB, cuaca di perairan Danau Toba memburuk karena dilanda hujan lebat yang disertai angin kencang. Kondisi cuaca yang memburuk tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi tim penyelamat sehingga memutuskan untuk mengehentikan sementara proses pencarian korban.
"Nanti kalau cuacanya membaik, akan kita lakukan pencarian lagi," katanya.
Pihaknya belum dapat memberikan keterangan resmi mengenai jumlah pasti penumpang KM Sinar Bangun yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. "Kalau sudah ada data pasti, nanti akan kami up date," ujar Sri Hardianto.
Sebelumnya, Kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
BPBD Sumatera Utara mencatat adanya beberapa penumpang yang berhasil ditemukan, namun seorang diantaranya ditemukan telah meninggal dunia.