Senin 18 Jun 2018 17:18 WIB

KA Bandara Minangkabau Dimanfaatkan untuk Wisata

KA Minangkabau Ekspres dimanfaatkan untuk sekadar 'jalan-jalan'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Jumlah penumpang yang memanfaatkan KA Minangkabau Ekspres meningkat hingga 1.200 persen selama libur Lebaran ini, dibanding hari biasa. Uniknya sebagian penumpang kereta bandara bukanlah penumpang pesawat, namun warga yang hanya ingin menjajal KA Minangkabau Ekspress yang baru diresmikan Presiden Mei 2018.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Jumlah penumpang yang memanfaatkan KA Minangkabau Ekspres meningkat hingga 1.200 persen selama libur Lebaran ini, dibanding hari biasa. Uniknya sebagian penumpang kereta bandara bukanlah penumpang pesawat, namun warga yang hanya ingin menjajal KA Minangkabau Ekspress yang baru diresmikan Presiden Mei 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Masyarakat Kota Padang memanfaatkan Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres untuk berwisata. Padahal, KA yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi pada Mei 2018 tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengakses Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dari Stasiun Simpang Haru, Kota Padang.

Kepala Stasiun Padang, Afrizal, menjelaskan bahwa banyaknya masyarakat yang memanfaatkan KA Minangkabau Ekspres untuk sekadar 'jalan-jalan' terlihat di Stasiun BIM. Sebagian penumpang kereta terlihat langsung mengantre untuk membeli tiket kembali ke Kota Padang, begitu mereka turun di Stasiun BIM.

"Jadi memang sebagian dari penumpang kami adalah warga yang ingin berwisata. Namun tentu ada yang memang akan melakukan perjalanan dengan pesawat," jelas Afrizal di Stasiun Padang, Senin (17/6).

Salah satu penumpang KA Minangkabau Ekspres, Andi (33 tahun), adalah salah satu penumpang yang memanfaatkan KA bandara ketiga di Indonesia tersebut untuk berwisata. Ia mengaku membawa keluarganya, termasuk istri dan anaknya, untuk menjajal perjalanan menuju BIM dengan kereta. Menurutnya, cara ini merupakan wisata versi murah untuk bisa menyenangkan keluarga.

"Saat hari biasa memang saya beberapa kali memanfaatkan KA bandara untuk pekerjaan. Namun kali ini saya ingin jalan-jalan saja bersama anak. Mumpung masih libur Lebaran," ujar Andi.

Ia menilai, keberadaan KA Minangkabau Ekspres cukup membantu masyarakat yang ingin menuju bandara dengan cepat dan murah. Hanya saja, menurutnya, pemberhentian KA Minangkabau Ekspres belum menjangkau seluruh stasiun di Kota Padang. Ia mendesak PT KAI untuk menambah titik pemberhentian KA bandara agar masyarakat lebih mudah menggunakannya.

"Kalau hari biasa kan sepi penumpang. Ini saja ramai karena liburan. Saya harap stasiun pemberhentian ditambah, untuk menarik orang naik," katanya.

KA Minangkabau Ekspres memang baru beroperasi untuk 5 kali perjalanan pulang-pergi dalam satu hari. Titik keberangkatannya yakni Stasiun Simpang Haru dan berhenti di Stasiun Tabing, Stasiun Duku, dan tiba di Stasiun BIM. Rute sebaliknya pun sama.

Menurut catatan PT KAI Divre II Sumbar, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dari Kota Padang menuju BIM di Padang Pariaman menggunakan KA Minangkabau Ekspres mengalami peningkatan hingga 1.200 persen. Bila hari biasa satu kali perjalanan hanya mengangkut sekitar 30 orang, pada libur Lebaran kali ini KA Minangkabau bisa mengangkut lebih dari 390 orang dengan kapasitas penuh. Artinya, ada peningkatan jumlah penumpang hingga 13 kali lipat dibanding hari biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement