Ahad 17 Jun 2018 08:30 WIB

Lima Anggota TNI Diserang KKSB di Papua

Pangdam Cenderawasih melaporkan kelima anggota TNI dalam kondisi stabil

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 63 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera atas keberhasilannya membebaskan 347 warga masyarakat yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Foto: dok. Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 63 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera atas keberhasilannya membebaskan 347 warga masyarakat yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak lima anggota TNI Angkatan Darat terluka saat diserang kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Kelima anggota TNI AD tersebut diserang pada waktu yang berbeda di lokasi yang sama ketika sedang melakukan patroli.

Berdasarkan informasi, pelaku menyerang dari ketinggian hingga mengakibatkan tiga anggota terluka. Ketiga anggota TNI yang terluka yakni Kapten Infantri GP terkena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri dan Praka S terkena serpihan peluru dibagian paha kanan.

Insiden penembakan kedua terjadi saat personel TNI dari Kodim 1714 melakukan penyisiran namun saat berada di Tinggineri, Distrik Yambi, kembali ditembaki hingga mengakibatkan dua anggota terluka. Dua anggota yang terluka masing masing Pratu BS dan Pratu R yang mengalami luka tembak dibagian paha.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit saat dikonfirmasi, Sabtu (16/6) membenarkan adanya prajurit TNI yang terluka tembak saat berpatroli.

"Memang benar kksb melakukan penembakan ke anggota saat berpatroli hingga menyebabkan ada yang terluka tembak dan terkena serpihan peluru," kata Mayjen TNI Supit seraya menambahkan para prajurit stabil dan dirawat di RSUD Mulia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement