Ahad 17 Jun 2018 07:45 WIB

Sejumlah Kawasan Terendam Banjir di Sorong

Ketinggian air hingga lutut kaki orang dewasa.

Bencana banjir (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Bencana banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Sejumlah kawasan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, terendam banjir. Banjir diakibatkan hujan deras yang mengguyur daerah tersebut pada Ahad (17/6) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIT.

Berdasarkan pantauan, lokasi banjir terparah menggenang rumah warga Kampung Baru di kawasan belakang SMP Negeri 1 Sorong. Ketinggian air hingga lutut kaki orang dewasa.

Sejumlah ruas jalan protokol Kota Sorong yakni kawasan Sorpus, kawasan Jalan Jupiter kilometer 10 dan depan Lapas Sorong juga terendam banjir. Terlihat banyak sampah terbawa air. Ruas jalan dari kawasan kilometer 8 dan 9 Kota Sorong juga terendam air hingga betis kaki orang dewasa yang menghambat arus lalu lintas setempat.

Marthen (36), salah seorang warga kawasan belakang SMP Negeri 1 Sorong mengatakan banjir yang merendam rumah warga kawasan tersebut akibat proyek reklamasi pantai yang saat ini sedang berjalan. "Saluran pembuangan air tidak diperhatikan secara baik oleh pihak pelaksanaan proyek reklamasi pantai sehingga saat turun hujan mengakibatkan banjir bagi masyarakat Kampung Baru, kawasan SMP Negeri 1 Sorong," ujarnya.

Danu (21), warga kilometer delapan mengatakan, banjir yang merendam rumah warga kawasan itu akibat drainase sudah tertutup tanah. Dia mengatakan, banjir yang merendam rumah warga kilometer delapan itu bukan baru kali ini, tetapi sudah sering terjadi setiap tahun jika curah hujan tinggi.

Menurutnya, pemerintah daerah setempat berkali-kali meninjau lokasi yang menjadi langganan banjir di kilometer delapan itu. Namun sampai saat ini belum ada tindakan nyata untuk menangani permasalahan banjir tersebut. "Kami berharap pemerintah Kota Sorong mencari solusi serta serius menangani permasalahan banjir yang selalu melanda perkempungan masyarakat saat musim hujan," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement