Sabtu 16 Jun 2018 17:38 WIB

Idrus Ajak Partai Pendukung Bahas Cawapres Bersama Jokowi

Apapun keputusannya dari pembicaraan itu, harus didukung oleh partai pendukung.

Rep: Debbie Sutrisno / Red: Ratna Puspita
Menteri Sosial Idrus Marham
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menteri Sosial Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Idrus Marham mengajak partai pendukung untuk membahas calon wakil presiden (cawapres) bersama Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan hal ini untuk memastikan agar koalisi tidak pecah dan justru semakin solid. 

Dia mengatakan seluruh elemen partai perlu berembug dan berdiskusi mencarikan calon terbaik bagi pendamping Jokowi. "Apapun keputusannya dari pembicaraan itu, harus kita dukung sepenuhnya," kata pria yang menjabat sebagai menteri sosial ini ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (16/6).

Sekarang ini, partai pendukung Jokowi memiliki calon untuk diajukan pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Bahkan, beberapa calon pun sudah mendeklarasikan diri ingin menjadi calon wakil presiden.

Idrus mengatakan, Golkar memiliki keinginan agar ketua umumnya, Airlangga Hartarto, menjadi cawapres Jokowi. Selain Golkar, PPP mengajukan Rommahurmuziy, PKB memberikan Muhaimim Iskandar (Cak Imin), hingga PAN yang berniat mengusung Zulkifli Hasan. 

Masing-masing telah memberikan nama sebagai pendamping Jokowi pun menjadi hal subyektif yang dilakukan partai pendukung. “Mari kita mengurungkan niat secara subyektif, lalu kita bicarakan bersama-sama pak Jokowi,” ujar dia. 

Meski calon wakil presiden nanti bukan dari Partai Golkar, Idrus memastikan partainya tetap akan mendukung Jokowi. Sebab, ia mengatakan, tidak mungkin memaksakan agar calon dari partai pendukung memberikan mendampingi Jokowi dalam Pilpres.

Selain itu, ketika ada satu calon dari partai tertentu yang diambil Jokowi, bisa jadi hal tersebut menggangu soliditas koalisi. Untuk itu, koalisi ini harus terus berkoordinasi agar tidak terjadi perpecahan dengan mendahulukan keputusan Jokowi terkait keputusan siapa yang paling pas menjadi wakilnya.

"Apapun keputusannya kita harus siap, solid memperjuangkan keputusan yang diambil secara bersama-sama, Ini lah yg paling arif," ujarnya.

Menteri Sosial ini juga berharap ketika Jokowi telah memutuskan calon yang tepat, tidak ada pihak manapun dari koalisi yang menggeliat, termasuk dari Golkar. Semua pihak harus memikirkan keputusan dan perasaan Jokowi yang memiliki niat untuk memajukan negara ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement