REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Tim Pemenangan Gerindra di Pilpres 2019, Sandiaga Uno menampik jika pertemuannya dengan sejumlah ketua umum partai politik (parpol) sebagai penjajakan peta perpolitikan. Dia menyatakan, pertemuan tersebut adalah murni untuk menjalin silaturahmi.
"Tidak kita nggak ngomong politik gitu. Ini kan momen hari raya. Jadi ini yang enak kalau hari raya kita nggak bicara politik, kalau hari raya bisa diperpanjang setahun, maka porsi pembicaraan yang mempersatukan kita lebih banyak," kata Sandiaga Uno di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (15/6).
Ketika bersilaturahim di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati, menurut Sandi, Mega memberi masukan agar taman dan bunga-bunga di DKI Jakarta bisa diperbanyak dan dipercantik. Bahkan, kata dia, Mega meminta agar Sandi berkomitmen secara khusus untuk memperbaiki taman.
"Bu Mega menaruh perhatian di taman dan bunga-bunga di DKI. Beliau minta komitmen khusus agar taman di DKI dijaga keasriannya," jelas dia.
Begitu pun dengan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lanjut Sandi, keduanya sama sekali tidak membahas politik. Selain karena sudah cukup sering berkomunikasi, dia mengaku, pada momen lebaran dia ingin memanfaatkannya untuk bersilaturahmi.
"Ini semua silaturahim lebaran dan ini tradisi yang luar biasa setelah 29 hari menahan hawa nafsu kita mulai dengan minta maaf. Dan pasti dengan tokoh senior kita pasti akan jadikan momen untuk meminta bimbingan," jelas dia.
Selain bertemu Megawati, Sandi juga sempat bertemu dengan tokoh-tokoh politik lainnya mulai dari Aburizal Bakrie, Zulkifli Hasan, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dan dari semua pertemuan tersebut, dia pun menegaskan, tidak ada obrolan soal politik.
"Ditempat pak Zul biasanya bicara tentang politik tadi bicara tentang energi dan Asian Games. Pas di tempat pak Ical bicara tentang lapangan kerja," kata Sandi.