Kamis 14 Jun 2018 11:28 WIB

Mendagri: Momen Lebaran Sarana Turunkan Suhu Politik Daerah

Pilkada serentak 2018 akan digelar pada 27 Juni 2018.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nur Aini
Mendagri Tjahjo Kumolo
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Mendagri Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak masyarakat, pasangan calon (paslon), tim sukses paslon, aparatur, dan penyelenggara pilkada baik KPU maupun Bawaslu, serta tokoh masyarakat agar memanfaatkan momentum Lebaran Idul Fitri 2018 sebagai sarana menurunkan tensi suhu politik lokal.

Imbauan itu menyusul pada 27 Juni 2018 mendatang akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Pilkada Serentak Tahap II itu akan diselenggarakan di 171 daerah dengan rincian 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

"Berbeda pilihan jangan sampai memutus tali persaudaraan, keberlangsungan hidup masyarakat dan negara harus kita jaga bersama," tegas Tjahjo melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (14/6).

Dalam momentum Lebaran, kata dia, sangat penting membangun kesadaran untuk menjaga harmoni, persaudaraan, merekatkan silaturahim, dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat. Ia pun menegaskan, meski ada perbedaan pilihan dalam Pilkada, masyarakat hendaknya tetap menjaga rasa kekeluargaan, kekerabatan, persatuan, dan kesatuan sebagai warga bangsa harus tetap terawat dan terjaga.

Selain itu, Tjahjo mengajak masyarakat yang kini tengah menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439H, khususnya di 171 daerah yang menggelar Pilkada, untuk bersama-sama menyukseskan hajat demokrasi di daerah tersebut. Hal itu dengan hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan suka ria menggunakan hak pilihnya.

"Gunakan hak pilih untuk memilih kepala daerah setempat yang akan menjadi pemimpin daerah dalam lima tahun ke depan, untuk menggerakkan pembangunan, pelayanan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghadirkan rasa aman, tertib, dan damai," kata Tjahjo.

Tjahjo percaya, penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu serta aparat TNI/Polri dan aparat pemerintah daerah, akan bekerja profesional. Begitu juga tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, pers dan tokoh lembaga-lembaga keagamanan akan bersatu-padu memelihara iklim pilkada serentak 2018 yang kondusif, tertib, lancar, aman, dan damai. "Kami ajak semua pihak agar menghadirkan kesejukan dalam berkompetisi dalam pilkada dan menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan ajaran agama," kata Tjahjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement