Rabu 13 Jun 2018 17:07 WIB

BMKG: Enam Gempa Susulan Terjadi di Mentawai

Gempa pertama terjadi pada Rabu pagi dengan kekuatan 5,9 SR.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Warga memakai jaring untuk menangkap ikan di Pantai Siberut Selatan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepualuan Mentawai, Sumatra Barat, Selasa (27/7).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
[ilustrasi] Warga memakai jaring untuk menangkap ikan di Pantai Siberut Selatan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepualuan Mentawai, Sumatra Barat, Selasa (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kepulauan Mentawai kembali diguncang gempa bumi tektonik pada Rabu (13/6) pagi yang kemudian diikuti enam gempa susulan. Hasil analisis BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,9 SR.

"Hasil analisis update BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,8 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah Barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat pada kedalaman 13 km," kata Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangannya tertulisnya, Rabu (13/6).

Rahmat mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Tepatnya, di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatra.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik. Dampak gempa bumi berdasarkan peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Tua Pejat, Mentawai II SIG- BMKG (III-IV MMI ) dan Padang I SIG-BMKG (II MMI ).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ujar Rahmat.

Ia menambahkan, hingga pukul 14.45 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak enam kali dengan kekuatan rincian pukul 06.46 WIB M = 5,5 , pukul 09.07 WIB M=5.6 , pukul 09.34 WIB M=3.5, pukul 13.17 WIB M=3.4, pukul 13.59 WIB M=5.6, pukul 14.15 WIB M=4.1 .

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.




Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement