Selasa 12 Jun 2018 04:14 WIB

Pengamat: Amien Terlalu Kontroversial untuk Jadi Presiden

Arbi Sanit menilai Amien Rais kerap melontarkan pernyataan yang kontroversial.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Arbi Sanit
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Arbi Sanit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menilai sosok Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais untuk menjadi calon presiden terlalu kontroversial. Komentar-komentar yang dilontarkan Amien, menurut Arbi seringkali mengundang kontroversi berbagai pihak.

Selain itu, Arbi juga menilai Amien memiliki cara berpolitik yang cenderung menggurui. Menurutnya, cara ini kurang disukai oleh banyak pihak. "Di dunia politik orang enggak mau digurui, orang mau dianggap sama. Para politikus menganggap dirinya sama dengan siapapun. Jadi, seorang politisi yang menggurui suka tidak disenangi orang," kata Arbi pada Republika.co.id, Senin (11/6).

Komentar-komentar Amien, kata Arbi cenderung bernada frontal, seperti pada saat mantan Ketua MPR tersebut menyebut partai lain sebagai partai setan. Hal ini semakin memperkecil kemungkinan Amien maju sebagai calon presiden. "Enggak banyak orang suka dengan cara seperti itu. Apalagi kalau mau menang ya harus dapat suara mayoritas," ujarnya.

Selain itu, Arbi menilai, Amien tidak banyak memiliki keunggulan dibandingkan calon presiden lain yang banyak diunggulkan. "Paling yang dianggap berhasil itu amandemen UUD," katanya lagi.

Baca juga: Ini Alasan Kuat PAN Serius Usung Amien Rais Jadi Capres

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengisyaratkan maju menjadi calon presiden 2019. Hal itu disampaikan Amien Rais usai berbuka puasa di Rumah Dinas Ketua Umum MPR, Zulkifli Hasan di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6) malam.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku dirinya masih layak untuk diusung menjadi calon presiden dari partainya. Di satu sisi, Amien menyadari bahwa dia tidak lagi muda, namun kemenangan Mahathir Mohamad (92 tahun) di pemilu Malaysia menginspirasinya.

Tokoh Reformasi yang kini berusia 74 tahun itu memandang peristiwa di Malaysia bisa saja terjadi di Indonesia. "Kalau Mbah Amien Rais ini kan walaupun tua ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir jadi (perdana menteri), saya jadi remaja lagi sekarang kan ya? Jadi saya berterima kasih ke Pak Mahathir," katanya, Sabtu (9/6).

Saat ditanya wartawan tentang kesiapannya untuk maju menjadi calon presiden, Amien menjawab manusia tidak pernah tahu tentang apa yang terjadi di masa depan. Ia mengatakan itu masih merupakan rahasia Ilahi.

"Karena itu manusia punya kewajiban untuk berjuang, bergerak membuat movement supaya cita-citanya tercapai," jelas Amien.

Amien Rais menjelaskan PAN akan mengusung empat calon presiden dari partainya untuk ditawarkan ke partai koalisi yaitu dirinya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Mantan Sekjen PAN Sutrisno Bachir, Mantan Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.

Baca juga: Peneliti LSI: Amien Rais Punya Modal untuk Maju Jadi Capres

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement