REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan tidak akan menggelar malam takbiran di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Pemprov ingin perayaan malam takbiran tak terpusat di satu lokasi saja, namun di seluruh masjid-masjid di wilayah Jakarta.
"Dapat dipastikan tidak ada takbir di Monas. Tadi pagi kita berkoordinasi dan mengambil keputusan takbir dilakukan di masing-masing wilayah," kata Sandiaga di Restoran Padang Simpang Raya, Jalan Hasyim Asyhari, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/6) malam.
Sandiaga juga menginstruksikan agar masyarakat tak menyelenggarakan konvoi. Namun, instruksi itu nampaknya kurang tegas. Di lain kesempatan, ia mengatakan konvoi dapat dilakukan dengan koordinasi dari Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans).
Konvoi malam takbiran yang tidak terkoordinasi dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif (mudharat) dan mengganggu ketertiban umum. Jika bersikeras menyelenggarakan konvoi, masyarakat harus mematuhi jalur yang telah ditentukan pemerintah. Mereka juga akan mendapatkan pengawalan dari Dishubtrans, bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian.
"Tidak diperkenankan diperbolehkan diizinkan bagi konvoi yang tanpa koordinasi dengan Dishub. Itu yang kita kirimkan pesan tegas," ujarnya.
Di pihak lain, Pemprov DKI Jakarta akan menyelenggarakan perayaan malam Takbiran di lima titik. Hingga saat ini Sandiaga masih merahasiakan kelima lokasi yang akan digunakan sebagai tempat perayaan malam Takbiran. Namun, lokasi-lokasi itu akan diumumkan dalam waktu dekat. "Dalam waktu dekat akan diumumkan masing-masing wilayah, timur di mana, barat di mana, utara di mana, selatan di mana," ucapnya.
Nantinya, pasangan gubernur dan wakil gubernur akan berbagi tugas. Gubernur Anies Rasyid Baswedan akan menghadiri takbiran di dua tempat, begitu pula Sandiaga. Di akhir kegiatan, keduanya akan bertemu di satu titik.