REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilihan Umum siap mengawasi Pilkada Serentak 2018. Bawaslu juga mendata tempat pemungutan suara (TPS) rawan jelang pemungutan suara pilkada mendatang.
"Insyaallah jajaran kami secara berjenjang sudah sangat siap mengawasi jelang penungutan suara pilkada mendatang," ujar Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochamad Afifuddin ketika dikonfirmasi, Senin (11/6).
Dia melanjutkan, ada beberapa catatan Bawaslu tentang persiapan akhir pelaksanaan pilkada serentak tahun ini. Untuk logistik, ada temuan berubah kesalahan pengiriman yang semestinya ke NTT menjadi ke NTB.
Untuk DPT, Bawaslu mencatat ada 400 penyandang tuna grahita di Kota Bekasi yang belum terdata sebagai pemilih. Saat ini, panwaslu setempat sedang melakukan pendampingan kepada mereka.
"Kami juga sedang memetakan TPS rawan jelang hari pemungutan suara. Data itu nantinya akan kami sampaikan saat masa tenang.Jajaran pengawas sudah kami perintahkan untuk berbagi waktu dan tugas berkenaan dengan pengawasan di masa lebaran menjelang pilkada," kata dia.
Anggota Bawaslu, Mochamad Afifuddin.
Sebelumnnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tantowi mengatakan persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 sudah mencapai 90 persen. Menurutnya, logistik untuk pilkada saat ini telah berada di tingkat kabupaten/kota penyelenggara pilkada.
"Bahkan mungkin lebih dari 90 persen,” kata Pramono ketika dijumpai wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/6).
Sebab, Pramono mengatakan, saat ini rata-rata untuk logistik sudah berada di kabupaten/kota. “Tinggal didistribusikan (ke kecamatan)," ujar dia.
Saat ini sudah terhitung 16 hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2018. Pemungutan suara pilkada digelar pada Rabu, 27 Juni mendatang.
Pilkada Serentak 2018 akan diikuti oleh 171 daerah penyelenggara. Daerah-daerah tersebut meliputi 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota.
Ikuti Whatsapp Channel Republika