REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca lebaran biasanya banyak pendatang baru ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan berharap pendatang yang memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta sudah memiliki keterampilan serta tempat tinggal yang jelas.
Tujuannya, agar tidak menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) baru. "Jakarta sebagai ibukota negara terbuka bagi siapapun yang ingin mengadu nasib. Namun kami mengimbau jika ingin ke Jakarta harus dipersiapkan agar tidak luntang-lantung. Jangan sampai jadi PMKS jalanan," kata Masrokhan, Jumat (15/6).
Jika pendatang baru tidak memiliki keterampilan atau tempat tinggal yang jelas, kata Masrokhan, pihaknya khawatir mereka akan hidup telantar di Jakarta. Kondisi itu tentu merugikan dirinya sendiri.
"Jika luntang-lantung di Jakarta, menggelandang di Jakarta karena telantar, sudah jadi tugas kami untuk melakukan penjangkauan. Karena mereka sudah menjadi PMKS jalanan. Terus mereka akan kami bawa ke panti," kata Masrokhan.
Ia juga mengatakan, jika warga daerah tidak memiliki persiapan yang matang untuk mengadu nasib ke Jakarta, maka lebih baik bekerja untuk membangun di daerah masing-masing. Karena pemerintah pusat telah menyalurkan banyak bantuan bagi warga daerah.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat itu dapat meringankan warga daerah dan membuat kehidupan yang lebih baik. "Pemerintah Pusat telah banyak menyalurkan bantuan bagi warga miskin seperti Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan. Infrastruktur di daerah juga sedang gencar dibangun oleh Pemerintah Pusat untuk mendorong perekonomian warga daerah," lanjut dia.