Ahad 10 Jun 2018 17:26 WIB

Sandiaga: Jangan Naik Bus dari Terminal Bayangan

Wagub DKI Jakartqa mengimbau masyarakat agar tidak membeli tiket bus di calo.

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya tempat jual beli tiket dan lokasi penjemputan tak resmi, atau dikenal dengan istilah "terminal bayangan" membuat calo-calo semakin menjamur. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau masyarakat agar tak membeli tidak di terminal bayangan.

"Tolong hindari naik dari terminal bayangan. Jangan naik dari terminal bayangan," kata Sandiaga di Terminal Kampung Rambutan, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Ahad (10/6).

Sandiaga meminta para penumpang naik bus dari terminal resmi yang dioperasikan Pemprov DKI Jakarta. Pemprov menyediakan sembilan terminal yang terdiri dari empat terminal utama dan lima terminal bantuan untuk melayani para pemudik. Sandiaga menjamin terminal-terminal tersebut bebas calo. Semua tiket bisa dibeli di lokasi. Ia mengatakan perusahaan otobus (PO) nakal yang mencoba menaikkan tarif akan diberi sanksi tegas.

"Tadi kita lihat beberapa, kita akan cabut izinnya," tegasnya.

Terminal resmi juga relatif lebih aman. Pemprov DKI bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Satpol PP mengerahkan 78 pasukan gabungan untuk menjaga lokasi tersebut. Mereka akan siaga 24 jam yang terbagi dalam tiga shift. "Selalu ada patroli cegah dan tangkal," ucapnya.

Sandiaga juga mengingatkan pengendara untuk tak menggunakan barang dan perhiasa yang mencolok. Hal itu akan menarik perhatian dan memancing pelaku tindak kriminal. Selain waspada terhadap copet, Sandiaga juga mengingatkan para pemudik untuk waspada pada pelaku kejahatan yang menggunakan modus hipnotis. Sandiaga mengatakan modus ini sedang marak digunakan.

"Hati-hati copet, hati-hati penghipnotis, sekarang lagi banyak nih tanya jam, tanya arah ke mana, tiba-tiba menghipnotis, hilang barang-barang. (Hati-hati juga terhadap) calo dan risiko kriminal lainnya," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Dki Andri Yansyah mengatakan pihaknya telah menertibkan beberapa terminal bayangan. Langkah ini telah dimulai enam bulan sebelum Lebaran.

Ia mengimbau PO-PO untuk tidak mengangkut penumpang dari terminal bayangan. Jika hal itu dilakukan, bus yang tertangkap akan ditahan. "Kalau masih kedapatan berangkat di terminal bayangan, mohon maaf dengan sangat terpaksa busnya kami kandangkan. Demikian," ucap Andri.

Sementara, Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu juga meningkatkan pengawasan dan patroli di sejumlah titik rawan. Beberapa titik tersebut berada di wilayah Jakarta Timur. "Di perempatan Pasar Rebo. Kemudian di perempatan Cijantung dan sekitarnya. Kemudian di arah Cililitan, Kramatjati ada tiga titik di situ," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement