REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader partai fokus dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menurut Yudhoyono, pengentasan kemiskinan merupakan langkah implementasi Pancasila sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. .USER
Menurut Yudhoyono, bila direfleksikan dengan keadaan saat ini, kemiskinan masih relatif tinggi dan ketimpangan kian meningkat.
"Dengan masalah dua fundamental ini, pertanyaannya adalah apa tugas negara dan kita semua? ada dua, pertama kemiskinan makin berkurang, kedua ketimpangan tidak makin melebar," kata Yudhoyono dalam sambutannya di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (9/6).
Yudhoyono menuturkan, ada sejumlah strategi yang bisa diupayakan. Menurut dia, yang dibangun jangan hanya materil, tetapi juga manusianya. Untuk itu, program pengentasan kemisikinan, tidak boleh dikendorkan.
"Kebijakan pemerintah, harus peka terhadap rakyat miskin. Jangan lupa kompensasi kepada mereka, pemerintah juga bia mendorong, bisnis raksasa dengan program CSR banyak cara banyak pilihan, yang penting nyata, dan berjalan terus menerus," ujar dia.
Baca juga, SBY: Jangan Benturkan Islam dan Pancasila.
Presiden Republik Indonesia keenam ini juga berharap, negara memastikan rakyat indonesia dapat hidup sejahtera dan makin makmur.
"Jangan kaya dan makmur sendiri, jangan dinikmati oleh kelompok tertentu saja, apalagi, jika mereka tidak mau berbagi dan tidak memiliki kesetiakawanan sosial jangan yang kuat menang sendiri dan yang lemah kalah," ucapnya.
"Tidak berarti kita anti orang kaya, tapi semuanya harus kaya," ujar Yudhoyono menambahkan.
Yudhoyono meminta kadernya memastikan program kebijakan dan pembangunan di wilayahnya agar memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.
Untuk DPR dan DPRD, lanjut Yudhoyono agar benar-benar membuat anggota masyarakat makin sejahtera. "Tolong diingatkan terus menerus, kalau semua kader menjalankan amanat tadi, berarti sedekah, meski, tidak pakai atribut, kita Pancasila dan Islam," kata dia.