Jumat 08 Jun 2018 22:38 WIB

Asyik Preneur Dongkrak Pemuda Berbisnis Pertanian

Asyik Preneur pun siap mendukung dan membantu pemasaran.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga Ahmad Syaikhu menyampaikan paparan pada acara Asyikpreneur.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga Ahmad Syaikhu menyampaikan paparan pada acara Asyikpreneur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu berupaya meningkatkan minat generasi muda untuk terjun langsung dalam bisnis pertanian. Yakni, melalui salah satu program unggulannya, Asyik Preneur, paslon yang mengusung jargon Asyik itu bertekad menciptakan pebisnis andal di bidang pertanian. 

"Saya harap, ke depan, generasi muda ikut berperan membangun sektor pertanian. Salah satu caranya, mengetahui teknik penanaman, seperti menanam padi," ungkap Syaikhu yang juga founder Asyik Preneur itu dalam keterangan resminya, Jumat (7/6).

Wakil Wali Kota Bekasi non-aktif itu juga mengapresiasi kreativitas para pemuda di Kabupaten Karawang tersebut. Sebab, kata Syaikhu, mereka telah sukses berbisnis beras dengan mengusung brand (merek) Beras Japati. 

Syaikhu berjanji, bersama Sudrajat, akan terus mendukung pengembangan Beras Japati dan bisnis pertanian lainnya yang dikelola anak-anak muda Jabar. "Kami dari Asyik Preneur siap mendukung dan membantu pemasaran, termasuk memasarkan hasil produksi beras ini di Jawa Barat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Syaikhu juga mengajak masyarakat untuk membayar zakat fitrah dengan beras yang dihasilkan para petani, seiring dengan akan berakhirnya bulan Ramadhan. "Mari kita tunaikan zakat kita dengan beras hasil petani yang langsung kita beli sendiri dari petani," ajak Syaikhu.

Menanggapi dukungan tersebut, Ketua Jaringan Pemuda Tani (Japati) Sandi Setiawan mengaku, sangat bersemangat untuk terus mengembangkan bisnis pertaniannya. Sandi pun berharap, Kabupaten Karawang tetap menjadi lumbung padi, bukan malah menjadi kawasan industri dan perumahan.

"Jangan sampai Karawang menjadi Kota Beton! Karawang harus tetap menjadi lumbung padi," katanya.

Dalam kesempatan itu pula, Syaikhu menyempatkan diri untuk menanam bibit padi bersama petani dan turut serta dalam proses pengemasan beras. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement