REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua tim pemenangan pasangan calon gubernur Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), Haru Suandharu menilai sosok Ahmad Heryawan dan Prabowo Subianto, akan menjadi kunci kemenangan pasangan Asyik di Pilkada Jabar. Haru optimistis sosok Aher dan Prabowo bisa menggaet suara pemilih.
"Kita menghitung 20 persen sumbangan dari Aher kepada Asyik, namun tidak cukup segitu saya harap lebih besar lagi pengaruh Aher untuk mengarah pemilih," kata Haru, Kamis (7/6).
Menurut Haru, hal ini menjadi salah satu strategi Asyik melanjutkan dari program pemerintah Aher. Karena, memang tim penyusun visi misi Aher pada waktu itu sama dengan penyusun visi misi Asyikm Dari program yang sama ini, Haru berharap pemilih Aher periode lalu bisa memilih Asyik.
Selanjutnya, kata dia, pengaruh pemilihan presiden 2019 juga memiliki pengaruh yang besar. Haru menjelaskan, pengaruh Prabowo akan memberikan sumbangan sebanyak 20 persen kepada Asyik, terlebih lagi Jawa Barat ini menjadi lumbung suara Prabowo di pilpres 2014 lalu. "Paling tidak 20 persen suara Prabowo masuk ke Asyik, bahkan bisa lebih karena pak Prabowo itu sering jalan ke Jawa Barat," ujarnya.
Haru mengatakan, dari dua sosok yang mendukung Asyik itu saja sudah memberikan sumbangan 40 persen suara belum lagi suara partai koalisi Gerindra, PKS dan PAN yang mencapai 27 persen sehingga jika diakumulasikan jumlah suara Asyik yang terhitung mencapai 67 persen.
"Dengan kekuatan ini kami optimistis akan memenangkan Pilgub Jabar, namun kita tidak bisa diam kita terus melanjutkan sosialisasi ke berbagai daerah di Jawa Barat," katanya.
Sementara itu calon Gubernur Jawa Barat Sudrajat mengatakan, kekuatan dari Gubernur Jawa Barat dua periode dan ketua umum Gerindra Prabowo yang juga memiliki kekuatan suara yang luar biasa di Jawa Barat menjadi penambah percaya diri selama ini.
"Belum lagi hitungan basis koalisi partai yang sebenarnya koalisi ini paling besar di banding koalisi lain," katanya.
Namun kata Sudrajat, ia tidak puas dari itu pihaknya terus berjuang sosialisasi kepada masyarakat Jawa Barat, karena target raihan suara itu harus besar tidak ada batasnya. "Kita menargetkan suara sebesar-besarnya, jadi kami terus berjalan ke berbagai daerah di Jawa Barat," ujarnya.
Sudrajat mengatakan, seluruh mesin partai kader, simpatisan dan relawan sudah berjalan maksimal. Selain mesin partai koalisi ada juga tambahan dari partai pendukung seperti PPP Dzan Farid, PBB dan yang terakhir bergabung ikut adalah partai Berkarya.
"Saya yakin dari partai Berkarya pengaruh Tomi Soeharto sangat besar," ucapnya.