REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Belajar dari pengalaman pada libur Lebaran tahun lalu, Dinas Pariwisata Bantul melakukan upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. Salah satu yang menjadi perhatian diantaranya adalah terkait antrean panjang yang selalu terjadi di tempat pemungutan retribusi (TPR) Pantai Parangtritis.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, antrean itu menjadi perhatian tersendiri mengingat TPR yang ada saat ini letaknya terlalu berdekatan dengan Jembatan Kretek. Hal ini perlu diperhatikan mengingat pada umumnya, sebuah jembatan didesain untuk menopang beban kendaraan berjalan, bukan kendaraan yang berhenti dalam waktu yang bersamaan.
"Oleh karena itu diperlukan strategi agar antrean tidak terjadi di sepanjang ruas jembatan," ujarnya, Rabu (6/6). Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan melakukan pemindahan TPR, yang tadinya berada di selatan jembatan, akan dipindah ke bagian utara jembatan.
Dengan begitu, diharapkan tidak akan ada antrian kendaraan di sepanjang jembatan karena seluruh kendaraan telah melakukan pembayaran retribusi sebelum melintasi jembatan tersebut. Namun, karena proses pemindahan TPR memerlukan anggaran untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur, maka pemindahan itu kini masih dalam proses pengusulan anggaran.
Anggaran pembebasan lahan sudah diusulkan, kata Kwintarto. Ditargetkan, pemindahan itu dapat terealisasi pada 2019. Namun, lanjutnya, jika memang anggaranya masih terbatas, maka anggaran 2019 digunakan untuk pembebasan lahan, kemudian untuk pembangunan infrastruktur dilakukan pada 2020.
Ia mengatakan, pemindahan ini tergolong dalam sebuah rencana jangka panjang, sehingga diperlukan waktu untuk dapat merealisasikanya. Sembari menunggu rencana ini terealisasi, maka pada libur lebaran tahun ini Dinas Pariwisata Bantul pun melakukan langkah antisipasi dengan melakukan penambahan petugas agar dapat memangkas antrean.