REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sisi Barat Jembatan Babat-Widang yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan resmi dibuka pada Rabu (6/6). Artinya, dengan dibukanya Jembatan Babat-Widang ini, kendaraan dari arah Lamongan menuju Tuban maupun sebaliknya kembali bisa menggunakan dua ruas jembatan.
Jembatan tersebut resmi dibuka setelah dua hari sebelumnya dilakukan kemampuan dan kekuatannya, untuk dilalui kendaraan. Berdasarkan hasil tes kelayakan jembatan, kendaraan bermuatan besar yang diperbolehkan maksimal memiliki 40 ton beban total.
"Karena maksimalnya 40 ton, truk atau kendaraan bermuatan besar, truk tidak boleh berjejeran saat melewati jembatan ini," kata Gubernur Jatim Soekarwo saat meresmikan jembatan tersebut, Rabu.
Kepala BBPJN VIII I Ketut Dharmawahana menjelaskan, sebelum pembukaan jembatan, pihak BBPJN VIII telah melakukan tes pembebanan dengan melewatkan kendaraan bermuatan berat dengan total maksimal 40 ton. Setelahnya, dievaluasi kembali, apakah beban yang diujikan berdampak pada kondisi jembatan atau tidak.
Hasil tes pun menunjukkan jembatan tersebut sudah layak dioperasikan. Yang dikatakan jembatan berfungsi baik itu ketika dilalui kendaraan bermuatan berat jembatan turun sedikit, kemudian setelah dilewati kondisi jembatan kembali pada posisi awal.
"Artinya keelastisan jembatan berfungsi normal," ujar Ketut.
Seperti diketahui, jembatan nasional Babat-Widang yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ambruk pada 17 April. Tiga truk dan satu sepeda motor jatuh ke sungai akibat peristiwa tersebut.