REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pertamina Marketing Operation Region V (MOR V) menyiapkan tambahan stok bahan bakar gasoline dan gasoil untuk menunjang pelaksanaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) di Bali Oktober 2018. Marketing Branch Manager Pertamina Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Doni Indrawan mengatakan persentasenya 140 persen dari konsumsi normal harian.
"Stok tambahan ini kami siagakan di 191 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bali, khususnya di SPBU yang berdekatan dengan lokasi kegiatan, sekitar Kawasan Pariwisata Nusa Dua (ITDC)," kata Doni kepada Republika, Senin (4/6).
Pertamina juga menyiapkan posko khusus Pertamina, serta tiga mobil tangki bahan bakar yang transportable di 10 SPBU skeitar ITDC. Mobil tangki bahan bakar tersebut untuk menyuplai kekurangan bahan bakar, sebab trafik pertemuan tahunan kali ini tiga kali lipat lebih sibuk dari APEC 2013.
"Mobil-mobil tangki berkapasitas masing-masingnya 16 kiloliter (kl) ini akan siaga H-3 hingga H+3 pertemuan, atau kurang lebih sepekan," kata Doni.
Kebutuhan ekstra ini disuplai dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis, TBBM Sanggaran, serta Pertamina Kalbut, Situbondo. Seluruh delegasi IMF-WB yang bertemu 8-14 Oktober 2018 ini rencananya akan disebar ke enam destinasi wisata di Indonesia. Mobilitas kendaraan terbanyak, sebut Doni adalah gasoline, yaitu premium, pertalite, dan pertamax.