REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasar murah Ramadan Sabilulungan 2018 yang hari ini, Selasa (5/6), mulai berlangsung dan diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung di lapangan Upakarti sepi pengunjung. Hanya nampak pembeli dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
Salah seorang warga, Kampung Cisanti, Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Ratna Suminar mengaku tidak mengetahui jika tengah berlangsung pasar murah di Lapangan Upakarti sejak (5/6) hingga (9/6) mendatang. Ia mengaku jika sebelumnya terdapat sosialisasi maka dirinya bersama warga lainnya bisa datang ke pasar murah tersebut.
"Kami tidak tahu kalau sekarang ada pasar murah di sana. Bahkan tiap tahun tidak pernah tahu," ujarnya, Selasa (6/5).
Menurutnya, pihaknya berharap pasar murah bisa digelar di permukiman warga seperti di kampungnya. Sebab katanya, keberadaan pasar murah sangat membantu masyarakat kecil. Karena saat ini, harga kebutuhan pokok terus naik dan tidak sebanding dengan penghasilan suaminya yang bekerja hanya sopir angkutan umum.
Warga lainnya, Amah Nurjanah (45) mengatakan pasar murah tersebut hanya dipenuhi oleh para PNS dan pegawai lainnya yang sehari hari berkantor di komplek Pemkab Bandung di Soreang. "Dari tadi juga saya lihat yang pada ngeborong yah mereka saja para PNS. Jadi percuma saja pasar murah juga, kalau rakyat kecil seperti kami tetap saja enggak tahu ada pasar murah," katanya.
Pasar murah tersebut berada dalam satu tenda besar dan terdapat sekitar 20 gerai yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng dan lainnya. Di pasar murah itu juga terdapat beberapa gerai yang menjual pakaian muslim, makanan ringan, peralatan rumah tangga dan lainnya.