REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar) menargetkan angka kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban jiwa menurun hingga 20 persen selama arus mudik Lebaran 2018 ini. Catatan tahun lalu, terdapat 172 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal 44 jiwa, luka berat 60 orang, dan luka ringan 263 orang.
"Artinya bila dirangkum selama Operasi Ketupat 14 hari, ada 2-3 orang meninggal dunia dalam kecelakaan setiap hari. Target kami angka ini berkurang," jelas Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Singgamata, Selasa (5/6).
Demi menekan angka kecelakaan lalu lintas selama periode libur Lebaran 1439 H kali ini, Singgamata mengaku sudah memerintahkan jajarannya termasuk Kasat Lantas di setiap wilayah untuk melakukan langkah antisipasi. Termasuk, lanjutnya, sikap tegas untuk menindak pengguna jalan yang melakukan pelanggaran dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
"Penindakan tetap dilakukan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran lalu lintas khususnya pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalulintas dan fatalitas korban," ujar Singgamata.
Kepolisian juga memusatkan konsentrasinya untuk menjaga titik-titik rawan macet saat arus mudik Lebaran nanti. Singgamata menyebut, jalur Padang-Bukittinggi menjadi salah satu perhatian utama Ditlantas Polda Sumbar. Ia menargetkan waktu tempuh Padang-Bukittinggi bisa dipangkas dari rata-rata waktu tempuh saat arus mudik tahun-tahun sebelumnya.
"Ruas jalan rawan macet ini difokuskan. Saya cari tahu dari orang-orang, (tahun lalu) saat jam-jam padat bisa tujuh hingga delapan jam (ke bukittingi)," ujarnya.
Singgamata menambahkan, sejumlah langkah antisipatif yang telah dilakukan, termasuk menata parkir di Pasar Koto Baru dan merapikan pedagang, diharapkan bisa mengurai simpul kemacetan yang biasa terjadi di 'titik horor kemacetan' tersebut. Singgamata menargetkan waktu tempuh Padang-Bukittinggi bisa dicapai dalam 5 jam, bahkan saat kondisi padat kendaraan.