Kamis 07 Jun 2018 02:00 WIB

Pengawasan Ketat Diperlukan untuk Tangani PMKS

Dalam melakukan pengawasan semua pihak harus bersinergi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
 Sejumlah gelandangan dan pengemis terjaring razia oleh Satpol PP di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).   (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah gelandangan dan pengemis terjaring razia oleh Satpol PP di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (5/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Lebaran, bermunculan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) musiman di DKI Jakarta. Untuk mengatasi hal tersebut, harus dilakukan pengawasan yang ketat diberbagai wilayah di Jakarta.

"Saya saran ya tetap saja dilakukan pengawasan ketat. Jadi jangan ada pembiaran. Kalau pencegahan sampai ke hulu (di luar Jakarta) kita kan gak sanggup. Jadi pencegahannya di sini jangan sampai ada pembiaran gepeng (gelandangan dan pengemis)," kata Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/6).

Dalam melakukan pengawasan, semua pihak harus bersinergi, tidak hanya Dinas Sosial (Dinsos) saja. Menurutnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparatur dari tingkat kelurahan juga harus ikut serta dalam menangani masalah PMKS musiman ini.

"Sehingga bisa dilakukan deteksi dini. Jadi jangan hanya bertumpu kepada Dinas Sosial, tapi Dinas Sosial harus mendapatkan dukungan dari SKPD terkait seperti Satpol PP dan aparatur pemerintahan tingkat kelurahan," tambahnya.

Ia menuturkan, pengawasan dan penjagaan ketat dari seluruh pihak dapat mencegah PMKS musiman untuk kembali beroperasi di tahun selanjutnya, khususnya tiap menjelang Lebaran. Diperlukan juga penegakan hukum jika ada PMKS 'nakal', sehingga dapat menciptakan ketertiban umum.

"Jangan pernah mengendorkan diri. Lewat momen Idul Fitri semua jangan mundur (untuk melakukan pengawasan). Karena justru dengan ketetatan seperti itu orang tidak akan pernah mencoba-coba lagi. Dan upaya ini bukan hanya bagian dari pencegahan, tetapi juga sebagai upaya penegakan hukum," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinsos DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, lokasi rawan PMKS yang banyak ditemui menjelang Lebaran diantaranya berada di tempat hiburan, tempat ibadah, pasar tradisional, jembatan penyeberangan orang (JPO), tempat pemakaman umum (TPU), bahkan di pusat perbelanjaan seperti mall. Kebanyakan dari PMKS tersebut, merupakan PMKS musiman dari luar Jakarta yang banyak muncul pada saat menjelang Lebaran.

"(Mereka PMKS) Musiman dari Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur. Umumnya sudah merapat ke pinggiran, kita kerja sama dengan mampu untuk menghalau dan menjangkau daerah pinggiran," ujarnya di Kantor Dinsos DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (5/6).

Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemantauan dan penanganan terhadap keberadaan PMKS di Jakarta, khususnya menjelang Lebaran. Sekitar 425 satuan petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) diturunkan untuk melakukan penanganan terhadap PMKS.

Pemantauan PMKS menjelang Idul Fitri 2018 ini dilakukan di 284 lokasi rawan PMKS. Jumlah lokasi tersebut ditingkatkan dibandingkan dari tahun sebelumnya yang hanya dilakukan di 276 lokasi rawan PMKS.

Silvy Dian Setiawan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement