Selasa 05 Jun 2018 16:36 WIB

Kunjungan Wisman ke Jatim Alami Penurunan

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim pada April 2018 hanya 26.309 kunjunga

Rep: Dadang Kurnia / Red: Esthi Maharani
Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Juanda, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur mengungkapkan adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda pada April 2018. Penurunan yang terjadi sebesar 0,31 persen jika dibanding bulan sebelumnya di tahun yang sama.

 

"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur pada April 2018 hanya 26.309 kunjungan. Angka tersebut turun sebesar 0,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 26.391 kunjungan," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Surabaya, Selasa (5/5).

 

Namun demikian, lanjut Teguh, jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang ke Jawa Timur mengalami kenaikan. Kenaikannya pun sangat signifikan. Yakni sebesar 22,59 persen, dimana pada April 2017, kunjungan Wisman ke Jatim hanya 21.461 kunjungan.

 

Teguh melanjutkan, secara umum, pola kedatangan wisatawan mancanegara ke Provinsi Jawa Timur selama Januari-April 2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2016 maupun 2017 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan, perkembangan kunjungan wisatawan perlu diperhatikan supaya selama 2018, jumlah kunjungan pariwisata lebih meningkat lagi.

 

Teguh memaparkan sepuluh negara asal wisatawan mancanegara terbanyak yang mendominasi kunjungan ke Provinsi Jawa Timur pada April 2018. Kesemua negara yang dimaksud yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Tiongkok, Taiwan, India, Jepang, Amerika Serikat, Perancis, dan Hongkong.

 

Wisatawan mancanegara dari 10 negara tersebut mencakup 52,40 persen dari total kedatangan wisman ke Jawa Timur pada April 2018. Dari sepuluh negara tersebut, wisatawan mancanegara berkebangsaan Malaysia menempati posisi tertinggi. Yaitu sebesar 22,97 persen.

 

"Kemudian diikuti Singapura di posisi kedua dan Thailand di posisi ketiga berturut-turut mencapai 8,00 persen dan 6,07 persen," ujar Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement