Selasa 05 Jun 2018 11:42 WIB

Tanggapan PDIP Soal Pertemuan Amien-Prabowo-Rizieq

PDIP menilai pertemuan itu tak bisa dikaitkan dengan elektabilitas calon.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Amien Rais dan Prabowo Subianto bertemu Rizieq Shihab di Makkah.
Foto: istimewa
Amien Rais dan Prabowo Subianto bertemu Rizieq Shihab di Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejumlah tokoh politik nasional bersilaturahim ke kediaman Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) di Arab Saudi saat mereka menjalankan ibadah umrah pada Sabtu (2/6) lalu. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais mengatakan, pertemuan itu dilakukan dalam rangka silaturahim mengunjungi saudara Muslim yang tengah dizalimi dan terkucilkan.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai pertemuan tersebut sekadar bentuk silaturahim. Ia mengatakan, PDIP menghargai silaturahim antartokoh yang berlangsung. Apalagi, kata dia, pada saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

"Secara politik tak ada yang perlu dikomentari. Semangat persatuan dan persaudaraan harus terus kita pupuk," kata Hendrawan saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/6).

Ia menilai, pertemuan tersebut tidak ada kaitannya terhadap pengaruh akan elektabilitas partai-partai tersebut, termasuk di mata pemilih dari kalangan umat Islam. Menurut dia, pertemuan tersebut tidak bisa langsung dikait-kaitkan dengan elektabilitas calon. Sebab, pasangan calon yang diusung untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang pun belum ada dan baru tahap wacana.

Baca juga: PAN Pertimbangkan Aspirasi Habib Rizieq

"Kita tak perlu menduga-duga dan menghabiskan energi untuk analisis yang bukan-bukan," katanya menambahkan.

Selain silaturahim, dalam pertemuan tersebut Amin, Prabowo, dan HRS juga membicarakan secara umum berbagai persoalan bangsa saat ini. Lebih khusus, HRS mengharap dan meminta kepada Gerindra dan PAN untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk segera deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, dan PBB dalam waktu dekat, serta membuka pintu kepada partai lain, terutama yang berbasis massa Islam.

Menanggapi kemungkinan deklarasi partai-partai tersebut, Hendrawan mengatakan, ia kurang yakin dalam waktu dekat akan ada deklarasi-deklarasi. Sebab, semua partai fokus pada pemilihan kepala daerah (pilkada) pada akhir Juni nanti. Sementara itu, pembicaraan serius soal pasangan calon dalam pilpres, menurut dia, baru dimulai pada Agustus nanti.

"Ya kita tunggu saja, apakah harapan tersebut jadi direalisasi atau tidak. Nah, kesabaran sangat penting dalam politik," katanya. 

Baca juga: Sikap Parpol Pendukung Pemerintah Soal Pertemuan Makkah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement