Senin 04 Jun 2018 16:24 WIB

Sumbar Lanjutkan Tren Inflasi Rendah

Inflasi bulanan di Kota Padang pada Mei 2018 sebesar 0,46 persen.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Inflasi
Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG - Provinsi Sumatra Barat melanjutkan raihan tingkat inflasi rendah pada Mei 2018, yang bertepatan dengan awal Bulan Puasa. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat, inflasi bulanan di Kota Padang pada Mei 2018 sebesar 0,46 persen. Sedangkan Kota Bukittinggi justri mengalami deflasi sebesar -0,39 persen. Secara tahun kelander, inflasi Kota Padang dan Bukittinggi masing-masing 1,12 persen dan 0,54 persen.

Kepala BPS Sumbar Sukardi menampik bahwa rendahnya laju inflasi bulan lalu bukan karena daya beli masyarakat yang anjlok. MenuruTnya, terjaganya tingkat inflasi lebih disebabkan pasokan bahan pangan strategis yang mencukupi dan keberhasilan pemerintah dalam 'mengimbau' warganya agar tak terlampau konsumtif selama Puasa.

"Misalnya harga cabai rendah, pasokan berlebih. Kemudian keberhasilan Pemda sosialisasikan supaya masyarakat tidak konsumtif dinilai cukup sukses. Karena pasokan ada, jadi jangan takut kehabisan pasokan," kata Sukardi di kantornya, Senin (4/6).

BPS merangkum, sejumlah komoditas yang mengalami peningkatan harga selama Mei 2018 di Padang antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, nasi dan lauk, telur ayam ras, bahan bakar, dan tomat sayur. Sementara komoditas yang harganya naik di Bukittinggi antara lain daging ayam ras, emas, telur ayam ras, jeruk, biaya sewa rumah, hingga laptop atau notebook.

Di sisi lain, sejumlah komoditas justru mendorong deflasi dengan penurunan harga, seperti kentang, cabai rawit, cabai hijau, beras, jengkol, petai, ikan tongkol, cabai merah, dan bawang merah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement