Senin 04 Jun 2018 16:22 WIB

Puncak Arus Mudik di Sumbar Diprediksi H-3

Jalan tak mulus sudah diantisipasi untuk hindari penumpukan kendaraan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah penumpang menikmati perjalanan menggunakan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Minangkabau Ekspres dari Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), di Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (1/5).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah penumpang menikmati perjalanan menggunakan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Minangkabau Ekspres dari Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), di Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar) memprediksi puncak arus mudik di wilayah Sumbar akan terjadi pada H-3 Lebaran atau Selasa (12/6). Kepadatan volume kendaraan diprediksi mulai terasa, terutama untuk jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi.

Peningkatan arus mudik di Sumbar sudah mulai terlihat dari penambahan jadwal penerbangan oleh 5 maskapai per 1 Juni 2018 lalu. Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Singgamata menjelaskan, sejumlah persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi Operasi Ketupat pada Lebaran 1439 H ini.

Langkah antisipasi yang sudah dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Sumbar dan Dinas PUPR Sumbar untuk memperbaiki jalan yang berlubang atau bergelombang. Menurutnya, jalan yang 'tak mulus' berpotensi memperlambat laju kendaraan dan mengakibatkan penumpukan. Ujungnya, macet pun terjadi.

"Seperti jalan berlubang, pasar tumpah di Lubuk Alung dan Koto Baru, kami siapkan pembatas arus. Pekan ini kami survei akhir, dan H-3 puncak orang kembali ke Padang," kata Singgamata, Senin (4/6).

Singgamata menargetkan waktu tempuh pemudik untuk kembali ke kampung halaman di daerah bisa lebih cepat dibanding periode mudik tahun 2017 lalu. Ia menyadari bahwa salah satu titik 'horor' yang ditakutkan membuat kemacetan panjang adalah kawasan Pasar Koto Baru di jalur lintas Padang-Bukittinggi. Demi mengatasi hal ini, Polda Sumbar sudah melakukan penataan parkir, penataan pedagang, termasuk pembuatan lahan parkir tambahan selama 2 bulan belakangan.

"Dan cukup ada hasilnya. Setiap hari pasaran sudah tidak semacet dulu, meski tetap padat. Solusi permanen, kami tunggu realisasi pelebaran Pasar Koto Baru senilai Rp 17 miliar," katanya.

Lonjakan arus mudik menuju Sumatra Barat bisa dilihat dari penambahan jadwal penerbangan menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sedikitnya 5 maskapai penerbangan mengajukan jadwal tambahan rute Jakarta-Padang pada periode mudik Lebaran 2018 ini. Rinciannya,

Garuda Indonesia mengajukan 7 jadwal penerbangan, Lion Air 4 jadwal, Batik Air 2 jadwal, Citilink 1 jadwal, dan Sriwijaya Air 3 jadwal penerbangan. Rata-rata jadwal yang diajukan meliputi periode 1-30 Juni 2018. Khusus Garuda Indonesia saja, ada tambahan hingga 2 ribu kursi selama musim mudik Lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement