Senin 04 Jun 2018 14:35 WIB

Mimpi Mahasiswi Peraih IP Sempurna

Ia mendapatkan beasiswa bidikmisi sehingga tidak perlu membayar SPP

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Budi Raharjo
Nurul Rusmavita, salah satu mahasiswa bidikmisi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Foto: Wahyu Suryana.
Nurul Rusmavita, salah satu mahasiswa bidikmisi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Nama Nurul Rusmavita cukup populer di kalangan sivitas Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Bagaimana tidak, Nurul merupakan salah satu mahasiswi penerima beasiswa bidikmisi yang memiliki raihan indeks prestasi (IP) sempurna.

Nurul yang tinggal di Dusun Onggomertan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman mengaku, bisa berkuliah adalah citacitanya sejak SMP. Tidak heran, gadis sederhana itu giat belajar sampai mendapatkan nilai indeks prestasi sempurna, yaitu 4.00. "Saat lulus dari SMP, sempat bingung untuk masuk SMK. Apakah jurusan kimia atau akuntansi?" kata Nurul ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Atas saran dari orang tuanya, gadis kelahiran 25 Maret 1999 itu akhirnya memilih SMK Negeri 1 Depok dan mengambil prgram studi akuntansi. Dalam ujian nasional SMK, Nurul berhasil mendapatkan nilai 10 untuk mata pelajaran matematika. Ayahnya, Suwandi, berprofesi sebagai buruh bangunan. Ibunya, Wartinah, merupakan seorang ibu rumah tangga. Menurut Wartinah, sejak SD sampai SMP, Nurul selalu masuk 10 besar. Malah, saat SMP prestasi Nurul sudah berhasil menembus tiga besar.

"Pas sekolah di SMK, tiap lewat Fakultas Ekonomi UNY, Nurul selalu bilang ke saya, saya harus kuliah di sini," ujar Wartinah. Siapa sangka, keinginan itu terkabul saat Nurul diterima masuk melalui jalur SBMPTN pada prodi pendidikan akuntasi FE UNY. Padahal, Wartinah dan Suwandi mengaku sempat pesimistis tentang biaya kuliah Nurul.

"Dari mana mendapat uang untuk biaya kuliahnya?" kata Suwandi. Ternyata, putri tunggal mereka mendapatkan beasiswa bidikmisi sehingga tidak perlu membayar SPP. Ihwal beasiswa bidikmisi di UNY, Nurul mengaku hal itu bukanlah perkara mudah. Apalagi, Prodi Akuntansi merupakan salah satu dari lima prodi di UNY yang paling banyak peminatnya dalam SBMPTN 2018.

Selain itu, UNY merupakan satu dari lima perguruan tinggi negeri di DIY selain UGM, UIN Sunan Kalijaga, UPN Yogyakarta, dan ISI. DIY pun merupakan salah satu kota paling diminati calon-calon mahasiswa di Indonesia. Bahkan, Prodi Akuntansi UNY menjadi jurusan paling diincar ketiga setelah Manajemen dan Ilmu Komunikasi dan berada di atas Psikologi dan PGSD. Dari total 56 prodi S1 dengan total kuota 4.600, UNY memiliki kuota 1.648 mahasiswa untuk SBMPTN.

Artinya, Nurul harus bersaing dengan ribuan mahasiswa lain yang juga ingin mendapatkan beasiswa bidikmisi. Setelah itu, mereka harus melewati proses verifikasi mulai dari kunjungan ke rumah atau tempat tinggal pendaftar.

Sebelum itu, mereka lebih dulu mengikuti verifikasi di GOR UNY. Setelah verifikasi dokumen, calon mahasiswa harus mengikuti Profiiency Tes of English as a Foreighn Language (Protefl), dan kemudian baru dinyatakan sebagai mahasiswa penerima bidikmisi UNY. Karena itu, mendapat beasiswa bidikmisi di salah satu perguruan tinggi terbaik di DIY merupakan kebahagiaan yang tidak hanya dirasakan Nurul, tapi orang tuanya.

Soal cara belajar, Nurul mengaku tidak punya waktu khusus. Aktivis di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY itu mengungkapkan, model belajarnya sama seperti mahasiswa-mahasiswa lain. Namun, Nurul memang rajin mengulang materi dan mempersiapkannya bila ada kuis. "Tugas selalu saya kerjakan di kampus atau di rumah," kata dia.

Mengenai IP sempurna yang merupakan prestasi membanggakan tersebut, Nurul mengaku bersyukur atas apa yang telah Tuhan anugerahkan padanya. Ia berharap, ke depan dapat menuntut ilmu yang lebih tinggi lagi sehingga bisa mengejar cita-citanya yang lain, yaitu menjadi seorang pendidik. ¦ ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement