Ahad 03 Jun 2018 07:06 WIB

Pelabuhan Bojonegara Dilarang Layani Penyeberangan Pemudik

Pelabuhan Bojonegara juga diminya untuk menghentikan operasi selama libur lebaran

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) didampingi Dirjen Hubdar Budi Setiyadi (tengah), Kepala Balai Transportasi Darat Johny Siagian (kedua kiri) Wakapolda Banten Kombes Pol Thomex Kurniawan (kedua kanan) berbincang dengan Dirut PT ASDP Ira Puspadewi (kanan) saat meninjau Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (2/6).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) didampingi Dirjen Hubdar Budi Setiyadi (tengah), Kepala Balai Transportasi Darat Johny Siagian (kedua kiri) Wakapolda Banten Kombes Pol Thomex Kurniawan (kedua kanan) berbincang dengan Dirut PT ASDP Ira Puspadewi (kanan) saat meninjau Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan menutup dan melarang Pelabuhan Bojonegara beroperasi melayani angkutan penumpang. Larangan tersebut dikarenakan armada yang tersedia di pelabuhan tersebut dianggap tidak layak.

"Armada kapal Landing Craft Tank (LCT) hanya untuk mengangkut barang tidak untuk penumpang karena selain tidak layak juga dapat membahayakan keselamatan," kata Budi karya Sumadi di Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (2/6), usai melakukan pemeriksaan kesiapan Pelabuhan Merak menghadapi arus mudik.

Pelabuhan Bojonegara yang melayani penyeberangan kendaraan truk diminta untuk menghentikan operasi selama libur Lebaran untuk itu pihaknya sudah meminta bantuan kepada Kepolisan dan Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan setempat untuk mengamankan.

Alasan Menhub meminta pengelola Pelabuhan Bojonegara menghentikan sementara pelayanannya lantaran penyeberangan di pelabuhan ini dinilai dapat membahayakan penumpang karena tidak menggunakan kapal standar untuk mengangkut penumpang. Padahal dalam pengoperasian setiap hari, pelabuhan Bojonegara diketahui menggunakan kapal LCT mengangkut kendaraan truk yang di dalamnya juga terdapat sopir dan kernet sebagai penumpang.

Dalam peninjauan tersebut Menteri Perhubungan didampingi jajaran direksi PT ASDP Indonesia Ferry, Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Kepolisan serta TNI.

Menhub mengatakan, armada yang tersedia di Pelabuhan Merak sangat mencukupi untuk melayani penyeberangan Merak-Bakauheni maupun sebaliknya, namun pemudik diminta agar tidak serentak berkunjung di hari dan waktu yang sama untuk mencegah antrian. Selama ini masyarakat lebih suka berangkat pada malam hari agar perjalanan di Sumatera dapat dilakukan di siang hari demi keamanan.

Terkait hal itu Menhub telah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk memberikan jaminan keamanan selama mudik lebaran di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Sumatera.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement