REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi kembali mengeluarkan erupsi pada Jumat (1/6) pagi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto berharap, kejadian itu mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
"Berharap masyarakat tetap selalu waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi yang terus meningkat akhir-akhir ini," kata Joko saat mengunjungi Posko Utama BPBD Kabupaten Sleman, Jumat (1/6).
Ia mengimbau, masyarakat agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa saja terjadi. Namun, Joko menekankan, sikap waspada itu tidak boleh ditanggapi dengan kepanikan.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, pun mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi letusan Gunung Merapi. Ia menilai letusan masih bersifat freatik seperti yang terjadi sebelumnya.
"Gunakan masker untuk menghindari debu akibat letusan tersebut," ujar Sri usai melakukan kunjungan ke Balai Desa Glagaharjo, salah satu titik kumpul yang kerap dijadikan lokasi mengungsi masyarakat.
Sebelumnya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadinya erupsi pada Jumat pagi sekitar pukul 08.20. Amplitudo maksimumnya 77 mm dengan durasi dua menit.
Hujan abu dilaporkan sejumlah Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) baik di Kabupaten Sleman maupun Kabupaten Magelang. Radius tiga kilometer masih diminta steril dari aktivitas penduduk, dan masyarakat yang ada di KRB III diminta tingkatkan kewaspadaan.