REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG –- Dua pekan menuju hari raya Idul Fitri 2018, sejumlah pemangku kepentingan mempersiapkan jalur-jalur yang digunakan masyarakat untuk mudik dari Jakarta menuju ke kota dan provinsi lain. Persiapan itu juga dilakukan oleh pemangku kepentingan di tempat peristirahatan titik KM 102 yang beroperasi di ruas Jalan Tol Cikampek–Palimanan (Cipali), Jawa Barat.
General Manager Operasional Rest Area 102, Zulkarnain mengatakan pihaknya telah siap menampung para pemudik yang akan beristirahat sejenak dalam perjalanan mudik menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dia menyebut areal parkir yang ada di tempat peristirahatannya dilakukan perluasan wilayah.
“Kita sudah siap. Untuk area parkir dilakukan pengembangan dan perluasan. Perluasan total areal parkir ada 1.200 kendaraan kecil. Dari semula 1.000 kendaraan kecil,” ungkap Zulkarnain saat ditemui Republika.co.id di tempat peristirahatan KM 102 Tol Cipali, Jumat (1/6).
Dia menyebut, perluasan area parkir tempat peristirahatan itu adalah dengan memanfaatkan kavling-kavling kosong dan masih tersisa. Dengan itu, pihaknya dapat meningkatkan area parkir hingga mencapai 20 persen
Pihaknya, kata dia, telah melakukan evaluasi apa yang terjadi di tempat peristirahatannya itu setiap kali lebaran per tahun. Kemacetan, menurutnya, merupakan permasalahan utama yang membuat tempat peristirahatan itu dikeluhkan oleh masyarakat pemudik.
“Setiap tahun permasalahannya adalah kemacetan, jumlah pengunjung selalu membludak. Mereka rata-rata mau mengisi BBM, makan, dan juga ke toilet. Ciri khas mudik itu, bisa dibilang adalah macet. Kita setiap tahun itu bagaimana caranya macet itu setiap tahunnya harus kita cairkan,” jelasnya.
Dia menuturkan, setiap tahun, secara kasat mata jumlah pemudik yang berkunjung dan mampir ke tempat peristirahatannya itu selalu meningkat. Secara kasar, kata dia, jumlah pemudik bisa dilihat dari jumlah penjualan bensin yang terus meningkat setiap tahun.
Zulkarnain pun menjelaskan mengenai stok BBM di tempat peristirahatan yang memiliki luas area enam hektar tersebut. “Stok BBM sudah lengkap. Tapi kami juga menyediakan satu kantong BBM. Yakni tanki yang berisi BBM penuh yang standby di luar dispenser, jumlahnya ada empat. Jadi ketika kosong, tanki itu digunakan,” jelasnya.
Sementara itu, dia juga menjelaskan pihaknya telah menambah jumlah kamar toilet pada tempat peristirahatannya itu. Dia menyebut, jumlah kamar toilet yang tersedia di dua tempat peristirahatan KM 102 dan KM101 Tol Cipali itu adalah sebanyak 90 kamar toilet. Jumlah itu tersedia dua kali lipat dari sebelumnya.
Selain itu, pihaknya juga melengkapi tempat peristirahatannya itu dengan toilet portable yang akan diletakkan di area parkir truk. Zulkarnain mempertimbangkan banyaknya pemudik yang tersebar di tempat peristirahatannya itu dan juga letak toilet yang terbatas.
“Toilet kan letaknya tertentu saja. Sementara pada saat Lebaran, orang itu kan menyebar ya. Supaya mereka tidak jauh-jauh menjangkaunya, kami sediakan toilet portable yang kami letakkan di area parkiran truk agar tak terlalu jauh. Ada dua container, terdiri atas toilet laki-laki dan toilet perempuan,” tuturnya.
Pihaknya juga menyebut pada 2018 ini memiliki tematik khusus yang digunakan saat musim mudik saat ini. Tematik itu dinamakan “Program Kemanusiaan”, dimana semua pemangku kepentingan saling bekerjasama untuk menonjolkan tematik tersebut. Pihaknya merupakan salah satu pemangku kepentingan yang menjunjung program tersebut.
Zulkarnain mengatakan program tersebut memiliki arti yakni meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemudik. “Standar pelayanan minimum kami adalah adanya SPBU, tempat ibadah yaitu masjid dan pengelola, dan toilet. Itu yang kita pertahankan dan kita tingkatkan pelayanan. Berbicara meningkatkan pelayanan, maka semua pelayanan gratis. Kecuali pembelian BBM,” ungkapnya.