REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam acara tahunan Peduli Umat 1439 H/2018 yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) DKI, para pejabat beramai-ramai menyalurkan zakatnya. Tak ketinggalan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pun mengalokasikan uangnya ke lembaga tersebut.
"Saya titipkan zakat lewat BAZIS itu Rp 75 juta," kata Anies kepada wartawan di kompleks Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/5).
Meski tak hadir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno juga menyerahkan zakat. Setiap bulan, politikus Partai Gerindra ini membayarkan seluruh gaji dan tunjangan operasional melalui lembaga tersebut.
Sejumlah pejabat lain seperti sekretaris daerah (sekda), asisten pembangunan, para deputi gubernur, asisten deputi gubernur, wali kota, dan berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Total dana yang terkumpul mencapai Rp 4,2 miliar. Jumlah itu terkumpul dari ZIS pejabat sebesar Rp 1 miliar, ZIS perusahaan Rp 2,9 miliar, dan ZIS pribadi Rp 326 juta.
"Mudah-mudahan nanti bisa lebih besar lagi. Itu sudah di atas tahun lalu. Tapi kita harus lebih besar lagi. Tahun lalu Rp 3,6 (miliar), tahun ini Rp 4,2 miliar. Insya Allah kita dorong naik lebih besar lagi," kata Anies dalam sambutan.
Tak hanya fokus dalam pengumpulan dana, Anies berpesan agar BAZIS DKI mengoptimalkan pengelolaan zakat secara keseluruhan. Ia menyayangkan bahwa isu optimalisasi zakat masih kalah gaungnya dibandingkan dengan isu ekonomi Islam.
Padahal, kata Anies, zakat mempunyai potensi luar biasa jika dikembangkan lebih serius. Zakat sebagai bagian rukun Islam dinilai sebagai penyeimbang (equalizer) ketimpangan dan memberikan keadilan di masyarakat. Berbeda dengan pajak, zakat juga memiliki saluran distribusi yang jelas.
"Zakat ini bagian dari rukun Islam dan di dalam Quran disebutkan tidak kurang dari 24 kali perintah untuk menegakkan salat dan menunaikan zakat. Karena itu, ini adalah satu ibadah yang penting dan kita berharap perhatiannya diberikan lebih besar," kata dia.
Ketua BAZIS DKI Zahrul Wildan mengatakan, hingga saat ini dana yang terkumpul pada 2018 mencapai Rp 54 miliar. "Sampai hari ini ada Rp 54 (miliar) berarti, terakhir sebelum acara ini ada Rp 50 miliar pengumpulannya," kata dia.
Hingga akhir tahun, BAZIS DKI akan mengejar target pengumpulan dana tahunan sebesar Rp 300 miliar. Selama ini, 60 persen zakat yang terkumpul diperoleh dari pemotongan gaji ASN Muslim. Ke depan, ia berharap lebih banyak masyarakat berpartisipasi.
"Nah, yang sudah kami lakukan membuat unit pengumpulan zakat (UPZ) jadi kaki tangan dari BAZIS DKI Jakarta dan juga kedepan yang kami lakukan kemarin ialah ada dua mal sadar zakat, yaitu Thamrin City dan Season City. Insya Allah setelah Lebaran kita buka di semua mal di Jakarta, insya Allah," ujarnya.