Rabu 30 May 2018 23:00 WIB

Menteri Basuki: Jalur Mudik Tahun Ini Lebih Baik

Menteri PUPR mengatakan pemerintah sudah melakukan perbaikan jalur mudik.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan perbaikan sejumlah ruas jalan yang akan digunakan mudik tahun ini. Dia pun mengklim bahwa jalur mudik tahun ini lebih baik bagi pemudik dibandingkan tahun lalu.

Basuki menuturkan bahwa arus mudik hingga saat ini masih didominasi masyarakat yang berangkat ke Pulau Sumatera dan Jawa, tapi Jawa jumlah pemudiknya masih paling tinggi. Untuk itu Kementerian PUPR dan Kementeria Pehubungan pun terus berupaya menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur agar bisa digunakan secara aman oleh pemudik.

Untuk jalur mudik lintas Pulau Jawa, pemerintah telah membangun tiga jalan lintas yaitu lajur pantai utara (pantura), jalur tengah, dan jalur pantai selatan (pansela). jalur nasional lintas utara mencapai 1.314 kilometer (km), lintas tengah 1.197 km, dan lintas selatan 1.405 km.

"Kita terus kerjakan (ruas jalan) hingga pacitan dan banyuwangi. Ini lebih baik dari 2017 kemarin," ujar Basuki di Istana Negara, Rabu (30/5).

Selain jalan nasional, pemerintah juga telah membangun fasilitas jalan tol yang total panjangnya mencapai 760 km dari Jakarta hingga Surabaya. Hingga saat ini jalan tol yang sudah dioperasikan mencapai 525 km dan yang akan digunakan fungsional sepanjang 235 km.

Untuk jalan yang fungsional ini hingga sekarang masih dilakukan pengerjaan seperti pengaspalan atau pemasangan beton dan diharap dalam waktu dekat sebelum arus mudik bisa rampung. Disebut sebagai jalan fungsional karena belum ada marka, pembatas, sehingga jalan ini memang dioperasikan untuk keadaan darurat. Adapun jalan tol yang fungsional adalah Pemalang-Batang (39 km), Batang-Semarang (74 km), Salatiga-Solo (32 km), Sragen-Ngawi (55 km), dan Wilagan-Kertosono (37 km).

Basuki menuturkan, pemudik pun bisa menggunakan tempat peristirahatan (rest area) bertipe A yang ada di setiap 20 km. Di tempat peristirahat ini terdapat restoran, tempat pengisian bahan bakar, pos kesehatan, pos kepolisian, mushala dan fasilitas penunjang lainnya.

Pada ruas jalan di Pulau Sumatera yang kerap digunakan untuk mudik bersama, sekitar 90 persen jalan lintas timur sudah rampung 90 persen. Selain itu ada tambahan ruas tol sepanjangn 245 km, di mana ruas jalan yang fungsional mencapai 125 km dan yang operasional 120 km.

Untuk ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar terdapat 13,9 km yang operasional dan 88,4 km fungsional. Terbanggi Besar-Kayu Agung yang fungsional 22 km. Palembang-Indralaya operasional 7,8 km dan fungsional 14,2 km. Ruas tol Medan-Binjai operasional 10,5 km, Medan-Kualanamu-Tebingg Tinggi operasional 53 km, dan Belawan-Medang-Tanjung Morowa operasional 113,9 km.

Menurut Basuki, untuk ruwas jalan mudik yang diprediksi mengalami kemacetan akan disediakan mobil toilet, mobil tinja, dan toilet cabin. "Kita juga sediakan tim tanggap bencana. Semua dikoordinasikan terus dengan Kemenhub dan Kapolri," ujar Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement