REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, menegaskan tercecernya ribuan KTP-el di ruas Jalan Raya Salabenda, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat murni kecelakaan. Tjahjo meminta tak ada spekulasi atas peristiwa tersebut.
"Itu murni kesalahan, kecelakaan. Itu kan sudah rusak jadi jangan berspekulasi. Dan saya menjamin temuan ribuan KTP-el itu tidak dipergunakan untuk kepentingan apa pun," katanya di Cibinong, Rabu (30/5).
Menurut dia, semua pihak agar tidak berspekulasi mengenai temuan itu. Apalagi berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, temuan ribuan KTP-el tersebut sudah berada dalam kondisi rusak.
Bahkan, aparat kepolisian dari Polres Bogor menyatakan tercecernya KTP-el tidak ada unsur pidana dan murni kelalaian dari truk ekspedisi yang tidak mematuhi aturan. "Temuan kepolisian juga sudah, penyebaran informasi sudah, dan kami menjamin itu enggak akan digunakan untuk kepentingan apa pun. Dan tidak ada unsur apa pun dalam perlehatan politik," katanya.
Dan pada Senin (29/5) hingga sepuluh hari lamanya, 805 ribu KTP-el rusak akan selesai dimusnahkan. Pasalnya pemusnahan tersebut dengan menggunting bagian kanan dari KTP-el tersebut.
Hal tersebut dilakukan oleh 100 pegawainya dan hingga saat ini baru terselesaikan 56 kardus dari 2.800 KTP-el yang dinyatakan telah rusak. Tjahjo menambahkan, dalam hal ini memang harus segera dilakukan sebelum adanya perkembangan informasi yang berbau provokasi melalui media sosial maupun obrolan masyarakat.
Namun bila pemusnahan itu dapat terselesaikan dengan baik maka isu ataupun hal-hal yang memicu adanya provokasi dapat cepat terhindari. "Ini juga sebagai cara untuk meyakinkan masyarakat dan pemusnahan harus terselesaikan dengan baik dan cepat. Agar tidak timbul masalah baru," katanya.
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, persoalan KTP-el yang tercecer di Salabenda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah selesai dan tidak ada persoalan lagi. Zudan menegaskan, persoalan KTP-el tercecer selesai hari itu juga.
"Persoalan KTP yang tercecer itu sudah selesai hari itu juga, sejak pukul 12.30 WIB tercecernya, jam 13.00 WIB itu sudah rapi masuk ke mobil kembali," kata Zudan saat meninjau Warung KTP-el di kampus IPB, Dramaga Bogor, Rabu (30/5).
Zudan menyebutkan, yang ramai saat ini terkait KTP-el tercecer adalah dampak dari medianya. KTP-el tercecer, kata Zudan, kemudian digoreng secara politis sehingga terkesan terkait dengan pilkada ataupun pilpres.
"Isu-isu dengan gorengan politik itulah yang jadi hangat, itu kan bumbu penyedapnya," kata dia.