REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengisi kajian Inspirasi Ramadhan (Irama) yang rutin diadakan di Masjid Salman ITB saat Ramadhan. Moeldoko menyampaikan pesannya terkait 'Potensi Umat Islam untuk Mengukuhkan NKRI'.
Moeldoko mengatakan setiap rakyat Indonesia harus memiliki tekad menjaga keutuhan bangsa. Apalagi umat Islam yang menjadi pemeluk agama mayoritas di Indonesia. Karenanya perannya sangat penting dalam ikut menjaga persatuan NKRI.
"Sebagai umat yang beragama tentu kita punya keinginan untuk bersatu dan menyatukan NKRI," kata Moeldoko.
Ia menuturkan umat beragama memiliki hubungan vertikal dan horizontal dalam beribadah. Hubungan vertikal yakni ibadah kepada Tuhannya. Serta horizontal dengan sesama manusia.
Dalam hubungan dengan sesama manusia, kata dia, tentu harus mengedepankan toleransi dan kerukunan. Dengan demikian persatuan terus dapat dijaga.
"Sebagai umat Muslim tentu kita harus memiliki kontrubusi untuk menjaga keutuhan NKRI," ucapnya.
Ia mengatakan Indonesia memiliki landasan Pancasila. Dalam Pancasila terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi sila pertama. Karena itu, agama berhubungan erat dengan ideologi bangsa Indonesia.
"Saya sebagai umat yang beragama akan memperkuat ideologi saya. Selain itu pasti memperkuat ideologi umat Islam. Untuk memberikan kontribusi terhadap ideologinya negara itu. Dari sisi ketuhanan," tuturnya.
Ia menambahkan dengan banyaknya isu-isu hoaks menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi Umat Islam khususnya. Isu-isu hoaks rawan memecah belah persatuan. Karenanya sebagai umat yang berpegang teguh pada Alquran, maka hoaks harus bisa diantisipasi dengan mencari kebenaran sebuah informasi.