Selasa 29 May 2018 06:18 WIB

DPR: Usut Tuntas Dugaan Sabotase dalam Kasus KTP-El Tercecer

Ribuan KTP-el beralamatkan Sumatra Utara tercecer di daerah Kabupaten Bogor.

Ilustrasi KTP elektronik (e-KTP)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Ilustrasi KTP elektronik (e-KTP)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan meminta kasus Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) yang tercecer di daerah Bogor harus diusut sampai tuntas. Dia meminta penyelidikan atas dugaan adanya aksi sabotase dalam peristiwa itu.

"Kalau benar sabotase ya harus diusut sampai tuntas siapa yang melakukannya dan siapa oknumnya harus dituntut secara hukum," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/5).

Menurut dia, publik banyak bertanya mengapa KTP-el disimpan di sebuah gudang. Padahal, jika sudah rusak dan tidak berlaku maka harus dimusnahkan agar tidak disalahgunakan.

"Kalau kita punya paspor yang sudah tidak berlaku dipotong karena itu kasus tersebut menimbulkan pertanyaan di publik mengapa sampai di simpai di gudang," ujarnya.

Taufik mengatakan, permasalahan pada KTP-el merupakan hal sensitif. Alasannya, KTP-el digunakan oleh masyarakat untuk menggunakan haknya memilih dalam pilkada maupun pemilu sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara cepat dan transparan.

Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria mengatakan, telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan apakah benar tercecer atau ada unsur sabotase atau ada kesalahan prosedur. Dia menegaskan Komisi II DPR pada prinsipnya mendorong agar permasalahan tersebut diusut tuntas oleh Kepolisian dan Kemendagri agar tidak menjadi polemik dan segera diatasi.

"Terutama sebulan lagi akan dilaksanakan Pilkada serentak 2018 sehingga jangan sampai masalah KTP-el menjadi sumber persoalan baru bagi pelaksanaan pilkada, tentunya kita berharap pelaksanaannya berjalan lancar dan damai," katanya.

Dia juga mempertanyakan mengapa KTP-el tersebut yang beralamatkan di Palembang, Sumatra Selatan bisa tercecer di Bogor, Jawa Barat. Namun, dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan bersabar, berikan kesempatan kepada semua pihak untuk mengecek, meneliti dan menjelaskan kepada publik mengenai apa yang sesungguhnya terjadi.

Sebelumnya beredar video yang menunjukkan sejumlah KTP-el tercecer di kawasan Bogor, Jawa Barat. KTP-el tercecer itu beralamat Sumatra Selatan. Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan KTP-el yang tercecer di jalan raya kawasan Bogor, Jabar merupakan KTP yang rusak atau invalid saat hendak diangkut ke gudang Kementerian Dalam Negeri di Semplak, Bogor.

"Bapak Sesditjen Dukcapil I Gede Suratha sudah melakukan pengecekan di lapangan dengan jajaran Polsek Kemang dan Polres Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa KTP elektronik yang tercecer tersebut adakah KTP elektronik rusak/invalid dan diangkut dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu ke Gudang Kemendagri di Semplak Bogor," ujar Zudan dalam keterangan persnya di Jakarta, Ahad (27/5).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement