REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat jumlah warga yang mengalami keracunan makanan diduga karena mengnonsumsi tutut atau keong sawah (Pola ampullacea) sebanyak 108 orang.
"Hasil penyisiran tim surveilance dan tim kesiapsiagaan Dinkes Bogor tercatat jumlah warga yang keracunan itu ada 108 orang tersebar di lima RT," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, Senin (28/5).
Rubaeah mengatakan, 108 orang warga yang keracunan tersebut menjalani perawatan tersebar di enam rumah sakit dan lima puskesmas. Perinciannya, 44 orang di Puskesmas dan 26 orang di rumah sakit.
"Sisanya ada yang rawat jalan, dan perawatan di rumah yang didampingi tenaga kesehatan bidan dan perawat puskesmas," katanya.

Seorang warga korban keracunan makanan setelah mengonsumsi tutut atau keong sawah mendapat perawatan medis di Puskesmas Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/5).
Hingga Senin, kondisi korban keracunan sudah berangsur pulih. Dari 70 orang warga yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan sudah ada yang dibolehkan pulang.
"Hingga Senin sore 39 orang sudah dibolehkan pulang, sisanya 31 orang masih menjalani perawatan," katanya.

Korban keracunan keong sawah dirawat di Puskesmas Bogor Utara.
Untuk mengetahui penyebab keracunan, Dinas Kesehatan Kota Bogor masih menunggu hasil pengujian laboratorium Labkesda yang rencananya akan keluar besok, Selasa (29/5) untuk sampel keong sawah atau tutut.
Baca juga:
Penjual Keong Sawah Sudah Berjualan Enam Tahun
Puskesmas Bogor Utara Imbau Warga tak Makan Keong Sawah