Selasa 29 May 2018 00:11 WIB

Dinkes Bogor Temukan 108 Orang Keracunan Keong Sawah

Keracunan massal ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak 2011.

Seorang warga korban keracunan makanan setelah mengkonsumsi tutut atau keong sawah mendapat perawatan medis di Puskesmas Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/5).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Seorang warga korban keracunan makanan setelah mengkonsumsi tutut atau keong sawah mendapat perawatan medis di Puskesmas Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat jumlah warga yang mengalami keracunan makanan diduga karena mengnonsumsi tutut atau keong sawah (Pola ampullacea) sebanyak 108 orang.

"Hasil penyisiran tim surveilance dan tim kesiapsiagaan Dinkes Bogor tercatat jumlah warga yang keracunan itu ada 108 orang tersebar di lima RT," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, Senin (28/5).

Rubaeah mengatakan, 108 orang warga yang keracunan tersebut menjalani perawatan tersebar di enam rumah sakit dan lima puskesmas. Perinciannya, 44 orang di Puskesmas dan 26 orang di rumah sakit.

"Sisanya ada yang rawat jalan, dan perawatan di rumah yang didampingi tenaga kesehatan bidan dan perawat puskesmas," katanya.

photo
Seorang warga korban keracunan makanan setelah mengonsumsi tutut atau keong sawah mendapat perawatan medis di Puskesmas Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/5).

Rubaeah mengatakan, Pemkot Bogor telah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), yang surat penetapannya terbit hari ini (Senin) oleh Pelaksana tugas Wali Kota Bogor. Peristiwa ini, menurut dia, merupakan yang pertama kali terjadi sejak 2011. Selama ini belum pernah terjadi kasus KLB keracunan makanan yang melibatkan orang banyak, dalam satu kawasan, di waktu yang sama, dan sumber makanan yang sama.

Hingga Senin, kondisi korban keracunan sudah berangsur pulih. Dari 70 orang warga yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan sudah ada yang dibolehkan pulang.

"Hingga Senin sore 39 orang sudah dibolehkan pulang, sisanya 31 orang masih menjalani perawatan," katanya.

photo
Korban keracunan keong sawah dirawat di Puskesmas Bogor Utara.

Rubaeah menambahkan, penanganan kasus KLB ini adalah mengantisipasi jangan sampai terjadi korban meninggal dunia dengan memberikan pelayanan kesehatan. "Kasus keracunan ini pasien mengalami mual dan muntah, yang harus kita jaga jangan sampai dehidrasi serta menurunkan gejala mual dan muntahnya," kata Rubaeah.

Untuk mengetahui penyebab keracunan, Dinas Kesehatan Kota Bogor masih menunggu hasil pengujian laboratorium Labkesda yang rencananya akan keluar besok, Selasa (29/5) untuk sampel keong sawah atau tutut.

Baca juga:

Penjual Keong Sawah Sudah Berjualan Enam Tahun

Puskesmas Bogor Utara Imbau Warga tak Makan Keong Sawah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement