REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — PDIP akan menjadikan bulan Juni yang menjadi bulan Bung Karno sebagai momentum menggelorakan persatuan nasional. PDIP akan menggelar sejumlah kegiatan bersifat nasional di bulan ini bersama dengan komponen masyarakat.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan peringatan Bulan Bung Karno bisa dijadikan momentum untuk menggelorakan semangat persatuan nasional. "Semangat untuk hidup berbangsa dan negara yang dilandasi nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang besar, dan dikarunia kebhinekaan tapi kita bisa bersatu sebagai bangsa dengan nilai-nila Pancasila," ujar Hasto di Kantor DPD PDI P Jatim, Surabaya, Ahad (27/5).
Hasto melanjutkan, peringatan Bulan Bung Karno nantinya akan diperingati PDI P dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Pada 1 Juni yang merupakan pertama kalinya Bung Karno pidato tentang lahirnya Pancasila contohnya, akan diisi dengan buka bersama, Sholat Taraweh bersama, dan ada peringatan secara khusus pidato Bung Karno.
Kemudian pada 6 Juni yang merupakan hari lahirnya Bung Karno juga akan diisi dengan berbagai kegiatan, terutama di tempat lahirnya, yakni Surabaya. Hasto mengungkapkan, nantinya akan diperingati dengan menghadirkan tumpeng sebanyak 117 tumpeng di Surabaya.
"Nanti akan kami gelar tasyakuran sekaligus buka bersama dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat," ujar Hasto.
Selanjutnya pada 21 Juni yang bertepatan dengan tanggal wafatnya Bung Karno akan diisi dengan berdoa dan berziatah ke makam Bung Karno. "Juga di tempat-tempat yang menjadi sejarah terkait dengan Bung Karno di Jatim juga akan kami adakan kegiatan secara khusus dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat," kata Hasto.
Hasto mengungkapkan, khusu di Jatim, tema yang diusung dalam peringatan Bulan Bung Karno adalah 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.' Itu tak lain karena ada momentum Pilgub di Jatim, dimana pemimpin terpilih dihatapkan bisa menjadi penyambung lidah rakyatnya.
Hasto juga tidak memungkiri dalam setiap peringatan Bulan Bung Karno yang digelar PDI P nantinya akan melibatkan Paslon yang diusungnya pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. "Secara khusus Mbak Puti karena Gus Ipul tetap mempunyai tanggung jawab sebagai Cagub untuk menggalang dukungan dari masyarakat Jatim," ujar Hasto.