Jumat 25 May 2018 19:17 WIB

Kemendag Gandeng Pesantren Gelar Pasar Murah Ramadhan

Kemendag menggelar pasar murah Ramadhan di 400 titik di berbagai wilayah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Pasar murah Ramadhan
Foto: Antara
Pasar murah Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO  --- Kementerian perdagangan menggelar pasar murah Ramadhan di sejumlah pondok pesantren di Solo Raya. Di antaranya yakni di Pondok Pesantren Al Muayad, Windan Sukoharjo, Pondok Pesantren Az Zayadyiyy Solo, Pondok Pesantren Fathul Huda Karang Kembang Klaten, Pondok Pesantren Darul Quran Puluh Watu Klaten, dan Ponpes Darussalam Al Ijaaz Klaten.

Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana mengatakan,  pada Ramadhan tahun ini Kemendag menggelar pasar murah Ramadhan di 400 titik di berbagai wilayah. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibanding pelaksanaan pasar murah pada Ramadhan tahun lalu.

Tak hanya itu, jumlah perusahaan swasta yang bekerjasama mendorong pelaksanaan pasar murah tersebut mengalami peningkatan. Karena itu pelaksanaan pasar murah juga melibatkan pondok pesantren. "Tahun ini kita ada 400 titik. Kalau tahun lalu ada 200 titik. Dulu perusahaan swasta yang ikut 30 perusahaan, sekarang yang ikut 50 perusahaan," kata Eva saat menggelar pasar murah Ramadan di Ponpes Al Muayad Sukoharjo pada Jumat (25/5).

Lebih lanjut Eva mengatakan di tiap pasar murah Ramadhan, Kemendag menyiapkan sebanyak 500 paket sembako. Di antaranya berisi beras lima kilogram, minyak goreng dua liter, gula dua kilogram dan sirup. Setiap paket sembako hanya dibandrol harga Rp 50 ribu.

Eva mengatakan dengan menggandeng sejumlah pondok pesantren sebagai simpul masyarakat, hasil perolehan pasar murah Ramadhan akan disumbangkan ke pesantren. "Sembako itu kan juga hasil dari CSR perusahaan swasta. Uang dari paket penjualan sembako itu diberikan ke pesantren," tuturnya.

Salah satu warga Sukoharjo, Suginah senang dengan adanya pasar murah Ramadhan tersebut. Menurutnya, keberadaan pasar murah sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan selama puasa. Dia mengatakan, harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding harga aslinya. Kondisi ini membuatnya bisa menyisihkan uang untuk keperluan lainnya. "Beli di sini Rp 50 ribu kalau di pasar bisa lebih Rp 100 ribu, selisihnya lumayan. Ini bisa ditabung buat beli kebutuhan lain juga," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement