Dorong konsumsi
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai pemberian THR dan gaji ke- 13 PNS, prajurit TNI, anggota Polri, serta pen siunan dapat memengaruhi konsumsi rumah tangga kuartal II 2018. Apalagi, jumlah abdi negara plus pensiunan melebihi 4 juta orang.
"Kalau setiap orang langsung membelanjakan THR-nya, konsumsi setidaknya tumbuh 5,2 sampai 5,3 persen pada kuartal kedua 2018," ujar Bhima kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu. Pada kuartal I 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95 persen. Secara kumulatif, ekonomi tumbuh 5,06 persen.
Bhima mengatakan, dorongan terhadap konsumsi rumah tangga sangat dibutuhkan. Sebab, komponen tersebut menyumbang sekitar 56 persen dari total ekonomi Indonesia.
Namun, Bhima menilai kebijakan pemerintah juga memiliki kelemahan. Dampak THR dan gaji ke-13 terhadap konsumsi rumah tangga bisa mengecil jika dana yang diperoleh ditabung. Preferensi tersebut dimiliki ASN aktif maupun pensiunan. Penilaian itu, lanjut Bhima, juga terkonfirmasi dari hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) April 2018 yang menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 122,2 atau naik tipis 0,6 poin dari bulan sebelumnya.
Dari sisi anggaran, menurut Bhima, kebijakan pemerintah menjelang Lebaran tahun ini tergolong populis.Menurut dia, pemerintah khawatir tanpa kenaikan THR dan gaji ke-13, daya beli bisa melambat dan estimasi pertumbuhan ekonomi stagnan di kisaran 5,1 persen.
THR DAN GAJI KE-13 2018
Total: Rp 35,76 triliun
Perincian
THR gaji: Rp 5,24 triliun
THR tunjangan kinerja : Rp 5,79 triliun
THR pensiun: Rp 6,85 triliun
Gaji ke-13: Rp 5,24 triliun
Tunjangan kinerja ke-13: Rp 5,79 triliun
Pensiun ke-13: Rp 6,85 triliun
Sumber: Kementerian Keuangan