REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS -- Berseragam tim nasional membela negara di Piala Dunia merupakan impian setiap pesepak bola. Sayangnya, tidak semua pesepak bola berkesempatan membela negara tercintanya di Piala Dunia, di antaranya Radja Nainggolan dan Mauro Icardi.
Bermain gemilang bersama klub sepanjang musim, bukan jaminan Nainggolan dipanggil membela Belgia di Piala Dunia 2018. Gelandang AS Roma itu tak dipanggil oleh pelatih timnas Belgia Roberto Martinez. Keputusan Martinez mencoret nama Nainggolan sebetulnya sudah bisa ditebak. Sebab, Martinez memang bukan penggemar sosok pemain keturunan Indonesia itu.
Penampilan the Ninja, julukan Nainggolan, di pentas Seri A musim 2017/2018 terbilang baik dengan menyarangkan empat gol dari 31 pertandingan. Bahkan, ia mampu membawa Giallorossi melangkah jauh sampai babak semifinal Liga Champions musim ini.
"Keputusan saya didasari oleh alasan taktikal. Nainggolan memang memegang peranan yang luar biasa di klubnya, namun saya tak merasa kami bisa memberikan peran seperti itu di timnas Belgia," kata Martinez dilansir ESPN, Selasa (22/5).
Keputusan Martinez ternyata mengundang reaksi sinis para fan timnas Belgia. Sosok Nainggolan dianggap luar biasa bersama Serigala Ibu Kota sepanjang musim 2017/2018 baik di Seri A maupun Liga Champions.
Sekitar 10 ribu fan Belgia membuat petisi agar Nainggolan bisa dimasukkan ke dalam skuat bersama Eden Hazard cs. "Belgia membutuhkan Radja (Nainggolan) untuk pergi ke Piala Dunia di Rusia! Salah satu pemain terbaik dan terpenting di timnas Belgia!" tulis permohonan para suporter Belgia di Change.org yang disadur Football Italia.
Adapun kabar terkait tersingkirnya Nainggolan dari daftar skuat Belgia lantaran hubungan kurang har monis antara pemain AS Roma itu dengan sang pelatih. Hanya, Martinez menepis kabar tersebut dengan alasan pesepak bola keturunan Indonesia ini tidak masuk dalam taktik permainan Belgia.
"Pelatih merampas seluruh bangsa dari salah satu pemain terbaiknya atas beberapa perbedaan antara dirinya dan pemain? Ini tidak normal!" begitu suara kekecewaan fan Belgia atas terdepaknya Nainggolan.
Sejak timnas Belgia ditangani oleh Martinez, Nainggolan memang seakan terpinggirkan. Nainggolan tercatat hanya enam kali merumput dengan empat kali turun sebagai starter dan dua kali dari bangku cadangan. Secara keseluruhan dari enam laga tersebut, pesepak bola berusia 30 tahun itu hanya dua kali bermain penuh.
Bahkan, Nainggolan hanya bermain dua kali dari 10 laga Kua lifikasi Piala Dunia 2018 bersama Belgia. Kondisi berbanding terbalik saat Belgia masih dibesut oleh Marc Wilmots. Nainggolan kerap masuk skuat utama the Red Devils.
Mauro Icardi
Nasib yang tidak jauh berbeda dialami Icardi yang tersingkir dari timnas Argentina. Padahal, Icardi yang sukses mengantarkan Inter Milan ke Liga Champions musim depan. Pun, ia menahbiskan diri sebagai Capocannoniere dengan koleksi 29 gol di Seri A musim 2017/2018. Sa yang, pelatih timnas Argentina Jorge Sampaoli tidak kepincut memakai jasa Icardi.
Alasan eks pelatih timnas Cile itu tidak memasukkan nama Icardi ke skuat yang berangkat ke Piala Dunia 2018 karena masalah taktik. Ia menjelaskan, lini belakang menjadi fokus untuk diperbaiki oleh skuat Argentina. "Saya memutuskan mema sukan Cristian Ansaldi karena dia pemain belakang dan bisa bermain di kedua sisi, baik kiri dan kanan lapangan," ujar Sampaoli dilansir Reuters.
Sampaoli justru lebih memilih Paulo Dybala, Sergio Aguero, Lionel Messi, dan Gonzalo Higuain mengisi lini gedor Albiceleste. Ia tetap memercayai mereka, meskipun Argentina paceklik gol sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan. Keputusan Sampaoli tidak memasukkan nama Icardi memang terbilang mengejutkan.
Sontak keputusan Sampaoli terse but mendapat tanggapan sinis dari istri sang pemain, Wanda Nara. Lewat akun Twitter-nya, Wanda menumpahkan rasa kecewanya atas keputusan Sampaoli. Wanita berambut pi rang itu menilai, seorang pemain dengan torehan 29 gol dalam semusim mustahil tak mampu menembus tim sepak bola di negaranya.
"Pencetak gol terbanyak Seri A! Hari ini Icardi juga merayakan gol ke-100 untuk Inter Milan pada usia 25 tahun. Menjadi kapten, mencapai gol-gol yang tidak mungkin diraih banyak orang dan menjadi pemain yang memberikan segala kemampuannya. Ia merupakan seorang pemain profesional dan inikah ganjaran untuk sang juara!" ujar wanita berusia 31 tahun itu dalam akun resmi Twitter-nya @wandaicardi.
Kisah miris bukan hanya dialami Nainggolan dan Icardi, melainkan juga dirasakan oleh Alexandre Lacazette dan Anthony Martial yang tersingkir dari timnas Prancis. Nasib tragis juga menimpa Jack Wilshere yang gagal membela Inggris di Rusia.
Lewat akun Twitter-nya, pemain Arsenal itu mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam. Padahal, ia merasa bugar sepanjang musim dan pantas membela the Three Lions.
Pemain Chelsea Alvaro Morata (kedua dari kiri) ketika laga kontra AS Roma pada Grup C Liga Champions di Stamford Bridge, London, Inggris, 18 October 2017.
juga tidak masuk dalam daftar 23 pemain timnas Spanyol. Pelatih La Furia Roja Julen Lopetegui tak membawa Morata ke Piala Dunia 2018 karena lebih memilih Diego Costa, Rodrigo Moreno, Iago Aspas untuk mengisi posisi lini serang El Matador. ¦ ed: citra listya rini