Selasa 22 May 2018 18:01 WIB

Instansi Kebencanaan DIY Gelar Pertemuan Bahas Merapi

Masyarakat perlu mendapat sosialisasi terkait kenaikan status Merapi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Status Gunung Merapi waspada.
Foto: Antara.
Status Gunung Merapi waspada.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah instansi kebencanaan yang ada di DIY menggelar rapat koordinasi di Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Pertemuan itu membahas penanggulangan bencana atas peningkatan status Gunung Merapi ke waspada.

Pertemuan dihadiri petinggi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG), Badan Sar Nasional (Basarnas), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mlati, Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, dan unsur-unsur kebencanaan lain.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biworo Yuswantono mengatakan, masyarakat memang perlu mendapat sosialisasi untuk menanggapi kenaikan status Gunung Merapi. Terutama, status-status apa saja yang mengharuskan masyarakat untuk mengungsi.

"Memang itu tadi karena peristiwanya malam, takut kalau malam tidak tahu ada aktivitas yang lebih besar, maka mereka dengan mandiri turun," kata Biworo usai pertemuan, Selasa (22/5).

Untuk itu, sosialisasi akan terus melakukan sosialisasi terkait itu bersama elemen-elemen kebencanaan yang ada. Termasuk, meningkatkan koordinasi elemen-elemen kebencanaan itu dengan pemerintah-pemerintah kabupaten terdampak.

Artinya, lanjut Biworo, apapun yang terjadi harus tetap ada antisipasi yang memerlukan koordinasi, pengorganisasian, dan kesiapan logistik yang ada. Serta, memberikan arahan tepat terkait jalur-jalur evakuasi yang dapat ditempuh.

Sedangkan, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melaporkan, pagi ini kondisi kawah sebagian besar masih merupakan uap air. Walau ada gas-gas vulkanik, ia merasa belum ada yang perlu dikhawatirkan dari situasi itu.

"Gas vulkanik memang ada tapi masih belum ada perubahan yang signifikan," ujar Hanik.

Hal itu didapatkan dari pemantauan parameter gas yang ada di sekitaran puncak Gunung Merapi. Gas, maupun material-material yang terdorong merupakan salah satu indikator fluida menuju ke permukaan.

Terkait apakah itu memiliki potensi yang lebih besar dari freatik-freatik yang ada, Hanik mengaku belum tahu. Walau pagi ini belum ada aktivitas yang berarti, ia menegaskan BPPTKG akan terus melakukan evaluasi dari aktivitas Gunung Merapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement