Senin 21 May 2018 00:02 WIB

Anwar Ibrahim Temui Ketum PBNU Bahas Isu Terorisme

Seseorang jangan mengkafirkan orang lain selama syahadatnya masih sama.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim seusai melakukan pertemuan di Jakarta, Ahad (20/5).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim seusai melakukan pertemuan di Jakarta, Ahad (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA -- Mantan wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim, malam ini, Ahad (21/5), bertamu ke Kantor Pengurus Besar Nadhatul Ulama. Kunjungan Anwar ini diterima oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh berdiskusi mengenai gerakan radikal dan terorisme yang saat ini marak terjadi dengan mengatasnamakan Islam.

"Alhamdulillah ada kesamaan, Islam nusantara, Islam anti terorisme. Kita tidak mudah mengkafirkan seseorang selama seseorang itu masih sholat menghadap ke Ka'bah. Ini prinsip Ahlisunnah wal jamaah. Ini sama pemahaman Islam antara Indonesia dan Malaysia," ungkap Said usai pertemuan.

Menurut Said, dirinya dalam waktu dekat akan bertandang ke Malaysia untuk berdiskusi lebih lanjut dan menyamakan pandangan mengenai pemberantasan gerakan radikal dan terorisme. Namun, masih belum diketahui kapan kunjungan tersebut akan dilakukan.

Baca juga: Anwar Ibrahim Bebas

Menurut Said, masyarakat hendaknya warisi ajaran dari para ulama. "Tidak boleh mengkafirkan orang yang berbeda dengan kita selama syahadatnya masih sama dengan kita. Itu mazhab ahlisunnah wal jamaah," imbuhnya.

Ia menyayangkan adanya kelompok-kelompok kecil yang menyerukan pengeboman dan terorisme atas nama Islam.

Anwar Ibrahim pun memberikan keterangan senada. Menurut pria yang baru saja keluar bui pada 16 Mei silam ini, baik Malaysia dan Indonesia sama-sama fokus pada permasalahan umat Islam tentang menyederhanakan pemahaman. "Bukan berarti meremehkan soal syariat atau hukum. Islam itu rahmatan lil alaimin. Jadi yang ini patut diterapkan. Saya mengundang kyai ke Malaysia dan kita harus merekatkan persahabatan kita. Kerja sama Malaysia-Indonesia, terutama menghadapi tantangan baru ini," ungkapnya.

Baca juga: Anwar Ibrahim Tiba di Kediaman Habibie

Menurut Anwar, dunia memusatkan perhatian ke Indonesia karena mayoritas penduduknya beragama Islam. "Pihak kyai bilang Gus Dur yang mempopulerkan Islam kultural, yang memberikan keseksamaan, kepada umat Islam, Kristen, Hindu, Budhis, yang menjadi warga negara. Saya sangat terharu. Pak Kyai Said sendiri lapang dada untuk hadir," terang Anwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement