Sabtu 19 May 2018 14:11 WIB

IP: Pengendalian Nafsu saat Ramadhan Ikut Kendalikan Inflasi

Sejak awal 2018, tingkat inflasi di Sumatra Barat tercatat di level rendah

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) meminta masyarakat mengendalikan 'hawa nafsu' dalam berbelanja alias konsumsi. Menurutnya, belanja rumah tangga yang terkendali ikut berperan dalam menekan tingkat inflasi. Bila permintaan bisa diredam dan sesuai dengan jumlah pasokan, maka diyakini tidak akan terjadi lonjakan harga pangan.

"Pengendalian nafsu yang berdampak pada inflasi. Kalau semua menjaga konsumsi terkendali di Ramadan, insya Allah inflasi bisa dijaga," katanya usai menghadiri safari Ramadan di Tanah Datar. Jumat (18/5) petang.

Sejak awal 2018, tingkat inflasi di Sumbar memang tercatat di level rendah. Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis tingkat inflasi Kota Padang selama April 2018 sebesar 0,01 persen, sedangkan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.

IP menjelaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang juga melibatkan Bank Indonesia, Perum Bulog, dan Satgas Pangan yang di dalamnya ada kepolisian, akan memastikan pasokan bahan pokok tersedia dan mencukupi. Pemprov Sumbar menggandeng Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pangan strategis seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan daging mencukupi.

"Mudah-mudahan untuk masuk Ramadan dan Lebaran sudah terkendali (inflasi). Gula, tepung, beras, cukup. Hanya dipantau kalau dalam pergerakan ada sesuatu yang melonjak, kami lakukan pasar murah, operasi pasar," jelas IP.

Gubernur juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan tarif batas atas khusus rute Padang-Jakarta, pulang-pergi. Langkah ini diambil karena berkaca pada Lebaran 2017 lalu, tarif tiket pesawat menjadi komponen paling wahid sebagai penyebab inflasi.

"Saya sudah bicara dengan Menhub, dan beliau bilang harga Jakarta-Padang harga tertinggi akan diturunkan. Misalnya dulu 2,5 juta sekarang 1,5 juta (tarif teratas)," jelas IP. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement