Sabtu 19 May 2018 06:11 WIB

Indonesia Mendesak Hamas dan Fatah Bersatu

Persatuan Hamas-Fatah sangat penting untuk ciptakan perdamaian di Palestina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Hamas
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Hamas

REPUBLIKA.CO.ID,  ISTANBUL -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia mendesak agar kelompok Hamas dan Fatah bersatu. Persatuan dua kelompok tersebut sangat penting untuk menciptakan perdamaian di Palestina.

"Disamping upaya diplomasi, Indonesia mendesak mereka (Hamas dan Fatah) bersatu, kalau tidak bersatu ya bagaimana mereka mau berunding dan menyelesaikan persoalan," ujar Jusuf Kalla usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul Congress Center, Jumat (18/5).

Jusuf Kalla mengatakan, apabila Hamas dan Fatah telah bersatu maka dapat memudahkan OKI untuk bersama-sama mendorong perdamaian di Palestina.

"Indonesia mendesak mereka (Hamas dan Fatah) bersatu dulu, baru kita bersama-sama mendorong perdamaian," kata Jusuf Kalla.

Wakil presiden menghadiri KTT Luar Biasa OKI untuk mendorong langkah konkret dalam menciptakan perdamaian di Paleatina. Sebelum berbicara dalam KTT tersebut, Jusuf Kalla sempat menghadiri undangan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan untuk melakukan aksi damai bagi Palestina, di Lapangan Yenikapi, Istanbul. Adapun aksi tersebut dihadiri sejumlah negara sahabat.

"Karena itu, langkah-langkah itu di samping protes juga harus ada kebersamaan dengan negara OKI untuk membantu dan mengambil tindakan," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla meminta agar negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersatu dalam membantu Palestina. Jusuf Kalla juga menyatakan, persamaan sikap negara-negara anggota OKI harus ditingkatkan.

"OKI harus jadi motor utama penggerak dukungan terhadap Palestina," ujar Jusuf Kalla.

Pada pertemuan para menteri luar negeri OKI, Indonesia menginisiasi draft statement OKI mengenai pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem. Jusuf Kalla mengapresiasi dukungan Turki dan Bangladesh, serta seluruh negara anggota OKI lainnha sehingga statement tersebut dapat terwujud. Oleh karena itu, Jusuf Kalla mengajak seluruh negara-negara OKI dapat menyisihkan perbedaan demi Palestina.

"Jika OKI bersatu, saya yakin hasil perjuangan kita akan jauh lebih baik," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mendorong agar langkah OKI tidak boleh berhenti untuk mendorong Palestina melalui langkah konkrit. Jusuf Kalla berharap pertemuan ini tidak hanya sekadar membicarakan wacana, namun ada tindakan nyata untuk membantu Palestina.

"Langkah satu OKI harus dilakukan terus menerus, tidak boleh berhenti, dan langkah yang diambil adalah langkah konkrit. Kita harus bertindak," ujar Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement