Sabtu 19 May 2018 00:15 WIB

ACT Gelar Humanity Movement Competition

ACT mencari komunitas dengan program kemanusiaan terbaik.

Relawan ACT  membagikan makanan di masjid Al- Ikhlas, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (18/5).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Relawan ACT membagikan makanan di masjid Al- Ikhlas, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan telah tiba, ikhtiar untuk meramaikan sekaligus menebar kebaikan di bulan suci umat Islam pun terus digentarkan. Salah satunya adalah dengan meluaskan implementasi program-program sosial dan kemanusiaan di tengah masyarakat.

Aksi Cepat Tanggap memaksimalkan ikhtiar ini dengan menyelenggarakan Humanity Movement Competition (HMC). HMC mengajak semua elemen masyarakat, termasuk cabang-cabang kemitraan yang tersebar di 14 wilayah, untuk turut berkontribusi dalam menyumbangkan ide-ide program kemanusiaan.

“Kami ingin masyarakat dan mitra tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek. Turun langsung melalui program-program kemanusiaan yang digagas oleh mereka,” papar Awal Purnama, direktur ACT, beberapa waktu lalu.

Lomba yang dimulai sejak 9 Mei hingga 29 Juni 2018 tersebut memiliki beberapa persyaratan. Bagi masyarakat dan komunitas yang ingin berpartisipasi, mereka wajib membuat ide program kemanusiaan yang bisa diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia. Program tersebut tentunya dapat menggerakkan orang lain turut bersinergi serta peduli nilai-nilai kemanusiaan, kerelawanan, dan kedermawanan.

“Kualifikasi penilaiannya, pertama tentu kami akan melihat orisinilitas dari ide program kemanusiaan mereka. Kedua, kami juga melihat bagaimana mereka merumuskan strategi implementasinya, cara mereka mengenalkan dan menggerakkan program itu,” tambah Awal.

Program yang dapat diusulkan hanya meliputi tema dan atau isu pilihan, yaitu mitigasi bencana, kelestarian lingkungan, usaha kecil dan menengah (ekonomi), isu pangan, isu kesehatan, dan isu pendidikan. Jika biasanya hanya menginisiasi program internal, kata Awal, kini ACT ingin memberikan ruang kepada masyarakat untuk ikut serta dalam menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan yang masih terjadi, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada dasarnya sebagai lembaga kemanusiaan, ACT memiliki visi untuk menyelesaikan berbagai bentuk problematika kemanusiaan.

“Demi merealisasikan amanat visi itu, kami juga ingin mengajak pihak eksternal untuk memberikan solusi,” jelas Awal.

Pada tahap seleksi pertama, peserta yang terpilih sebagai nominator akan diberi stimulan dan pendampingan untuk menyukseskan sosialisasi, edukasi, dan penggalangan kepedulian untuk program yang diusulkan. Nominator juga wajib dapat terlibat sebagai mitra ACT untuk implementasi program Ramadan di seetiap wilayah asalnya.

Setelah proses tersebut selesai, hasil pemenang Humanity Movement Competition akan diumumkan pada akhir Juni 2018. Uniknya, selain mendapatkan pembiayaan program, para pemenang juga akan diberi gelar sebagai Duta Kemanusiaan ACT.

”Insya Allah akan ada lima besar, kami juga ingin mengajak mereka ikut ke dalam sebuah etalase yang dibuat ACT dalam bentuk crowdfunding, yaitu cepattanggap.org,” ujar Awal.

Andi Primaretha, Digital Planning andOptimization Manager ACT menjelaskan, cepattanggap.org merupakan sebuah wadah penggalangan dana yang dibuat oleh ACT untuk menampung program-program kemanusiaan, baik dari internal maupun eksternal ACT.

“Platform ini upaya ACT untuk mengajak dan memudahkan masyarakat untuk berdonasi,” tambahnya.

ACT berharap cepattanggap.org bisa membuka kesadaran masyarakat untuk melakukan kebaikan dengan cara berdonasi. “Kami ingin menjangkau masyarakat secara menyeluruh, dan mengedukasi mereka bahwa tidak ada salahnya mulai menggerakkan hal-hal yang kecil. Nantinya juga akan menjadi dampak sosial yang besar,” tutur Andi.

Andi pun memaparkan bahwa jika berbicara mengenai sebuah wadah penggalangan dana, ACT bukan berperan sebagai produsen (pembuat program), melainkan jadi penyambung antara keinginan masyarkat dengan potensi program-program kemanusiaan yang telah diinisiasi. “Di sanalah peran cepattanggap.org , mengorkestra kebaikan-kebaikan masyarakat dalam menebar maslahat,” jelasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement