Jumat 18 May 2018 15:04 WIB

Peringati 20 Tahun Reformasi, PAN Bahas Soal Ketimpangan

PAN menilai ada kebablasan selama 20 tahun reformasi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Partai Amanat Nasional
Partai Amanat Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan acara 20 tahun refleksi reformasi yang akan diadakan partainya pada Senin (21/5) di Komplek Parlemen Senayan Jakarta nanti akan membahas beberapa persoalan. Di antaranya,  seperti ketimpangan di berbagai bidang dan kebebasan berekspresi yang kebablasan.

Menurut Eddy, perlu adanya pembahasan tentang perjalanan dan pencapaian setelah 20 tahun reformasi berlalu. "Ada yang kebablasan dalam 20 tahun reformasi. Ada yang kurang. Seperti ketimpangan yang sangat besar menganga dalam bidang ekonomi sosial dan lain-lain. Kesenjangan digital," kata Eddy di Kantor DPP PAN di Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jumat (18/5).

Eddy tak menampik adanya beberapa hasil positif dari 20 tahun reformasi. Seperti kebebasan rakyat menentukan siapa pemimpinya dengan pemilihan langsung mulai dari presiden, gubernur, bupati dan wali kota, dan semua anggota legislatif dari pusat sampai daerah.

Namun untuk merawat reformasi ini kata Eddy perlu membahas dan mengawasi beberapa sektor yang kebablasan. Eddy mengatakan rakyat Indonesia tidak bisa tinggal diam untuk melihat kesenjangan ekonomi.

Eddy memyebut kesenjangan ekonomi itu yang kemudian melahirkan politik identitas di mana masyarakat terbagi dalam berbagai kubu-kubu dan saling melabeli satu sama lain. Keadaan ini kata Eddy harus ditangani dengam baik agar politik identitas seperti kelompok nasionalis atau religius tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement