REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Petugas (Satgas) Pangan Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto meminta agar Satgas Pangan di daerah aktif turun ke pasar melakukan operasi pasar. Hal ini dilakukan sehubungan dengan datangnya hari besar nasional keagamaan.
"Satgas daerah (Polda) agar melakukan pengawalan dan pengamanan, saya minta satgas daerah lebih aktif turun ke pasar," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (17/5).
Satgas pangan di daerah diminta mendatangi lokasi-lokasi penyimpanan seperti lokasi penyimpanan daging, beras maupun bahan pokok lainnya. Hal ini bertujuan untuk memantau stok dan alur distribusi komoditas pangan. Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, dikhawatirkan adanya sejumlah pihak yang memanfaatkan momentum untuk mencari untung sebesar-besarnya.
Untuk itu, Satgas Pangan di daerah diminta melakukan penindakan. Kendati demikian, Setyo meminta penindakan yang dilakukan agar dilakukan dengan pendekatan lunak terlebih dahulu.
"Kalau kita temui ada pelanggaran, kita lihat pelanggaran sejauh apa. Karena kita tidak ingin terjadi kegaduhan," ujar pria yang juga Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri tersebut.
Satgas Pangan sendiri telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian terkait pangan. Menurut Setyo, Bulog sudah berkomitmen menggelontorkan beras untuk stok Ramadhan dan Lebaran dengan pembelian yang mudah di pasar-pasar bahkan pedagang kelontong.
Dengan itu, Setyo menegaskan agar para distributor tidak memainkan alut distribusi yang kerap menyebabkan adanya lonjakan harga. "Saya harap tidak seperti itu, rantai distribusi tidak terlalu panjang," ujar dia.
Setyo menambahkan, Bulog di daerah akan melakukan operasi di daerah memantau penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET). Setyo pun meminta Satgas Pangan Daerah untuk bekerja sama dan berkoordinasi deng an Bulog dan istansi pangan di kewilayahan melakukan operasi tersebut.