REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hartifiany Praisra, Bambang Noroyono
Marhaban ya ramadhan, bulan Ramadhan telah tiba. Umat Islam di sejuru sudut dunia, tak terkecuali Muslim di Indonesia menyambut gembira kehadiran bulan suci tersebut.
Kehadirannya pun sama sekali tidak ‘mengganggu’ kompetisi Liga 1 Indonesia yang sudah memasuki pekan kedelapan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga menyatakan pertandingan Liga 1 akan tetap bergulir selama bulan Ramadhan. Dan, pertarungan Perseru Serui lawan Barito Putera pada Kamis (17/5) ini menjadi laga perdana di bulan suci.
Liga tetap berjalan selama Ramadhan. Hanya saja waktu pertandingan rencananya akan dimulai pada malam hari antara pukul 20.30 WIB hingga 21.00 WIB. Sebelumnya pertandingan digelar pada sore hari pukul 15.30 WIB dan malam hari pukul 18.30 WIB.
Hari pertandingan pun berubah. Jika biasanya pertandingan digelar pada Jumat hingga Senin, maka selama bulan Ramadhan pertandingan Liga 1 bergulir setiap hari. "Setiap hari akan ada pertandingan di bulan puasa. Setiap harinya akan ada satu atau dua pertandingan yang digelar," ujar CEO PT LIB, Risha Adi Wijaya.
Dukungan Klub
Sejumlah klub menyambut positif kebijakan LIB yang mengubah waktu pertandingan selama bulan suci Ramadhan. Seperti manajemen Persipura Jayapura yang mengaku justru akan mendapat keuntungan dari laga yang digelar pada malam hari.
‘’Dengan bermain malam, antusias para penonton ke stadion bakal lebih masif. Kami berharap penonton bisa datang ramai-ramai ke stadion,’’ kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano. Persipura akan menjalani laga malam pada Sabtu (19/5) menjamu Madura United di Stadion Mandala.
PSMS Medan beda lagi. Asisten pelatih fisik PSMS, Suwandi, menyatakan pemain selama Ramadhan tetap menggelar latihan rutin seperti biasanya. Hanya waktu latihannya dimajukan dari biasanya pukul 17.00 WIB menjadi 16.30 WIB.
"Jadi kami latihan normal, namun lebih cepat. Misalnya setengah lima kami sudah mulai latihan, kalau sebelumnya jam lima,’’ kata Suwandi. Manajemen pun memberi tambahan nutrisi agar kondisi pemain tetap bugar.
Persib Bandung pun demikian. Pelatih fisik Yaya Sunarya mengatakan selama Ramadhan tidak ada perubahan pola latihan punggawa Persib dari segi intensitas maupun volume latihan. "Yang membedakan adalah waktu dan adaptasi pada pola makan," ujar Yaya.
Maung Bandung yang biasanya latihan pada pagi dan sore hari, diubah menjadi latihan pada sore dan malam hari. Latihan pada malam hari, diakui Yaya, sekaligus sebagai adaptasi pemain dengan kondisi pertandingan malam hari.
Yaya menilai, jika ada perbedaan di materi latihan pada bulan puasa, akan ada pengaruh bagi pemain. Sehingga, Persib tetap melakukan aktivitas yang sama dengan volume dan intensitas serupa seperti pada masa kompetisi.
Persib akan melakoni lima pertandingan selama bulan Ramadhan. Mereka harusnya menjalani laga pertama di bulan Ramadhan kontra Persebaya pada Sabtu (19/5). Namun karena laga diundur, Persib baru akan menjalani pertandingan kontra PSM pada Rabu (23/5).
Persib tetap melakukan latihan selama bulan Ramadhan. Hanya saja, selain waktu latihan yang disesuaikan, nutrisi yang diberikan juga lebih diperhatikan guna menjaga kondisi pemain selama bulan suci Ramadhan.
"Nutrisinya tetap seimbang. Keseimbangan antara karbohidrat dan protein yang penting," ujar dokter tim Persib, Raffi Ghani.
Lampu Stadion
Tidak ada kendala soal pola latihan pemain selama bulan suci Ramadhan. Waktu latihan hanya digeser mendekati waktu berbuka puasa. Atau, waktu latihan digeser setelah waktu berbuka puasa.
Mungkin sedikit kendala ada pada jadwal pertandingan yang digelar pada malam hari. Karena, tidak semua stadion memiliki penerangan yang memadai untuk menggelar pertandingan pada malam hari.
Seperti laga Perseru menjamu Barito Putera pada Kamis ini yang akan menjadi laga perdana Liga 1 di bulan suci Ramadhan. Laga kedua kesebelasan diagendakan di Stadion Marora, Papua, pada Kamis (17/5) pukul 18.30 WIB.
Namun manajemen Perseru mengajukan Stadion Gajayana di Malang, Jawa Timur, sebagai markas kandang sementara selama Ramadhan. Stadion Marora memang sulit menggelar laga pada malam hari karena minim penerangan.
Sejumlah klub seperti PSM Makassar dan Bhayangkara FC pun demikian. Keduanya bakal memindahkan laga kandangnya karena persoalan pencahayaan stadion yang tak sesuai standar.
Meskipun demikian, secara umum kompetisi Liga 1 Indonesia tampaknya tetap akan berjalan normal di bulan suci Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan, selamat datang Ramadhan.